Apa pun yang berlebihan memang tidak baik. Sebagai contoh, menyayangi anak itu wajib. Tapi, kalau orangtua sudah terlalu sayang sampai memanjakan anak, malah akan berakibat buruk bagi perkembangan karakter anak.
Itu pula yang terjadi dalam kehidupan secara luas. Akibat tidak adanya keseimbangan maka seseorang bisa tidak bahagia kendati dari segi indikator duniawi sudah sangat berlimpah.
Itulah kenapa kali ini akan dibahas apa saja penyebab hidup jadi tidak seimbang. Harapannya kamu bisa menghindari itu, sehingga memiliki kualitas kehidupan yang baik.
1. Terlalu ambisius
Bila diperhatikan orang-orang sukses pasti ambisius. Sifat ambisius ini memang penting untuk mencapai tujuan. Tanpanya, kamu akan mudah sekali menyerah.
Akan tetapi, ambisius yang berlebihan justru bisa jadi bumerang. Terlalu ambisius dapat mendorongmu melakukan berbagai hal terlarang demi meraih yang diinginkan. Mungkin dampaknya tidak langsung, tapi cepat atau lambat konsekuensi itu akan tiba, dan ini yang kerap bikin hidup yang tadinya bahagia jadi berantakan.
2. Perfeksionis
Berusaha agar apa yang kamu lakukan berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan memang harus. Akan tetapi, kalau sudah perfeksionis tandanya keinginanmu menjadi sempurna sudah tidak sehat.
Sikap perfeksionis hanya akan bikin hidupmu jadi tertekan. Terutama ketika mengalami kegagalan. Memasang ekspektasi harus sempurna membuatmu gak menoleransi kegagalan dan malah bikin susah bangkit.
3. Gaya hidup konsumtif
Mirisnya sebagian orang kerja mati-matian sampai mengorbankan waktu untuk keluarga atau lini kehidupan lain, tapi di satu sisi uang yang dihasilkan begitu gampangnya dihabiskan. Alasannya untuk melepas stres.
Perilaku seperti ini sebenarnya sudah sangat tidak sehat. Memforsir diri sendiri demi pekerjaan bergaji besar tapi toksik, dan melampiaskannya pada hal yang tidak bijak pula, yakni gaya hidup konsumtif.
Padahal, kalau mau sedikit saja berpikir jernih. Penghasilan dari hasil susah payah kerja di tempat dengan tekanan besar mestinya dimanfaatkan untuk menciptakan income baru sehingga bisa segera keluar dari lingkungan kerja yang toksik tersebut. Jadi, bukan malah dihabiskan untuk gaya hidup boros.
Tanpa keseimbangan, hidup pasti gak akan bisa bahagia sepenuhnya. Semoga dengan uraian tadi bisa menyadarkan kita semua untuk meraih keseimbangan dalam hidup.
Tag
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
-
PSSI Kembali Rayu Mees Hilgers, Netizen Ingatkan Jangan Terlalu Ambisius
-
8 Makanan Penyeimbang Hormon, Kamu Sering Konsumsi yang Mana?
-
Rizky Billar Akui Sifat Keras Kepalanya Sudah Dari Kecil, Jika Tidak Dapat yang Diinginkan, Ancam Akhiri Hidup
-
5 Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh Anak Ambis, Pelajar Wajib Tahu!
-
Simak! Ini 3 Tanda Kamu Mengalami Toxic Productivity
Lifestyle
-
Tampil Kece dengan 4 Outfit Simpel ala Hoshi SEVENTEEN yang Mudah Ditiru
-
Mulai 3 Jutaan, 4 Rekomendasi HP Rilis Juli 2025 dengan Fitur Makin Canggih
-
Mau Gaya Kasual yang Stylish? Intip 4 Daily Look Suzy yang Patut Dicoba
-
4 Pelembab Korea Berbahan Cica untuk Kulit Sensitif dan Jaga Skin Barrier!
-
Kulit Kusam Auto Cerah, 5 Produk Skincare Finally Found You Berbahan Beras
Terkini
-
Review Film Wall to Wall: Ketegangan Psikologis yang Bikin Jantungan!
-
Review Drama Good Boy: Ketika Mantan Atlet 'Babak Belur' Ungkap Kejahatan
-
Ulasan Novel Don't Let Go: Permainan Takdir yang Tidak Masuk Akal
-
Pajak UMKM Digital: Negara Sigap Memungut, tapi Lupa Melindungi
-
Bintang Timnas Indonesia U-23, Yardan Yafi Akui Idolakan Bambang Pamungkas