Malas sekolah atau menolak sekolah yang sering dilakukan anak-anak merupakan hal yang wajar dan hampir selalu terjadi pada setiap anak di usia yang belum paham tentang pentingnya pendidikan. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting di sini agar anak tidak sampai putus sekolah hanya karena rasa malas hingga pendidikannya pun sangat minim. Oleh karena itu, penting untuk parents mengetahui beberapa tips menghadapi anak yang tidak mau sekolah berikut ini!
1. Cari tahu alasan anak menolak pergi ke sekolah
Meskipun masih kecil, terkadang anak-anak juga memiliki masalah saat berada di sekolahan baik dengan kesulitan yang dia hadapi ataupun dengan teman-temannya. Saat anak menolah masuk sekolah, sebaiknya parents menanyakan alasan anak tidak mau sekolah dan bukan langsung menjudge bahwa anak malas.
2. Bicarakan dengan tenang dari hati ke hati
Saat anak enggan mengatakan alasan mereka masuk sekolah, maka parents harus mampu bersikap bijak dalam hal ini. Cobalah untuk membicarakannya dari hati ke hati bersama anak. Berilah rasa aman agar anak mau mengungkapkan alasan mereka tidak mau pergi sekolah.
3. Arahkan anak agar bisa menikmati waktu di sekolah
Sekolah memang menjadi tempat yang membosankan bagi beberapa anak. Nah, agar anak tetap mau sekolah meskipun merasa bosan, sebaiknya parents mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan yang menyenangkan di sekolah seperti ikut balet, menggambar dan lain sebagainya.
4. Bersikap tegas
Ketika anak masih terus menolak untuk pergi sekolah tanpa alasan yang jelas setelah semua usaha yang parents lakukan, maka saatnya untuk parents bersikap tegas pada anak. Terapkan aturan dan buat anak mengerti bahwa dia hanya boleh tidak sekolah saat dia sedang sakit atau ada urusan yang mendesak.
5. Minta bantuan pihak sekolah
Saat anak masih saja tidak mau berangkat sekolah, maka parents bisa meminta bantuan kepada pihak sekolah atau pihak lain yang ditakuti oleh si anak. Jangan biarkan anak merasa terlalu nyaman dan dibiarkan saja di rumah sehingga ia akan semakin malas untuk pergi sekolah.
Dukungan dan pengawasan pihak keluarga dalam perkembangan pendidikan anak sangat dibutuhkan. Karena tanggungjawab guru hanya sampai anak di sekolah saja, dan ketika anak di rumah maka tanggungjawab pendidikannya bertumpu pada keluarganya.
Video yang Mungkin Anda Suka.
Tag
Baca Juga
-
5 Rekomendasi Kafe Dekat ISI Jogja, Harga Terjangkau Nyaman Buat Nongkrong!
-
5 Rekomendasi Tempat Camping di Purwokerto, Viewnya Memesona!
-
5 Rekomendasi Wisata Keluarga di Klaten, Seru dan Menyenangkan!
-
4 Kafe di Temanggung dengan View Gunung Sumbing dan Sindoro
-
5 Kafe di Boyolali dengan View Gunung Merapi yang Memesona, Auto Bikin Betah
Artikel Terkait
-
Politisi PDIP: Dukungan Anak Abah dan Ahokers Untuk Pram-Rano Bikin Demokrasi Sejuk
-
Siapa Orang Tua Farhat Abbas? Pengacara Agus Salim Punya Latar Belakang Bukan Keluarga Abal-abal
-
Pagar Rumah Seret saat Dibuka, Begini Cara Memperbaikinya
-
Pram-Rano Disebut Sengaja Tak Munculkan Atribut PDIP dan Megawati: Untuk Rayu Anak Abah
-
Belum Resmi Cerai, Paula Verhoeven Singgung Pemimpin dalam Rumah Tangga
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua