Sering kali dalam pembicaraan yang sedang panas, orang akan lebih susah untuk berpikir dengan baik dalam kondisi sedang emosi. Sehingga, menyebabkan pembicaraan yang sedang di-bincangkan menjadi penuh perdebatan dan perasaan emosi marah dari kedua pihak.
Jika perasaan emosi terus dilanjutkan dalam sebuah pembicaraan, maka konflik akan semakin besar jika kita tidak menjaga setiap kata atau perilaku yang kita keluarkan. Seandainya kita berada dalam posisi pembicaraan seperti itu, berikut 3 hal yang perlu dilakukan ketika emosi dalam pembicaraan:
1. Berikan jeda ketika ingin berbicara
Ketika berbicara dengan adanya perasaan emosi dalam diri, akan membuat diri kita akan lebih sulit untuk fokus dalam perkataan kita, dan membuat perkataan tidak beraturan dan bisa kata-kata yang tidak pantas di keluarkan.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita memberikan jeda dalam setiap pembicaraan yang diri kita merasakan adanya emosi di dalamnya agar dapat mengatur kata-kata yang kita keluarkan.
2. Tetap tenang
Menjaga emosi tetap tenang akan membantu meredakan rasa amarah dalam diri dan membantu berpikir lebih baik dalam pembicaraan.
Namun, harus diperhatikan bahwa lawan bicara bisa juga memiliki emosi kepadamu. Sehingga, jangan terlalu tenang tetapi tetap fokus apa yang akan dilakukan lawan bicara dan diri kamu sendiri.
3. Melihat perspektif dari lawan bicara
Seandainya kamu dalam posisi pembicaraan yang panas, maka kamu harus bisa melihat pembicaraan ini dari sisi lawan bicaramu.
Sehingga, kamu dapat mengetahui apakah menurut pandangannya kamu yang salah dan membuatnya emosi atau dia tidak menyadarinya bahwa dia sendiri yang salah dan tetap membela dirinya sendiri.
Jika memang benar lawan bicaramu yang salah dalam pembicaraan ini dan kamu sudah menganalisanya, maka kamu tetap harus membela diri tetapi tetap mengontrol emosi.
Seandainya jika kamu yang telah berbuat salah, maka kamu harus bisa sadar terhadap hal itu dan berbicaralah secara teratur dan sopan untuk menghindari konflik menjadi lebih besar.
Seringkali perkataan kita menjadi hal buruk bagi orang lain ataupun membuat konflik yang kita lalui, maka dari itu berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara dan jangan membuat penyesalan. Karena, penyesalan selalu datang di akhir.
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Artikel Terkait
-
Picu Konflik Berdarah, Anggota DPR-DPD RI Kompak Desak Rezim Prabowo Tarik Militer di Papua
-
Pemerintah Evakuasi 10 WNI dari Yaman Kembali ke Tanah Air
-
Etika yang Hilang, Mengapa Tim Kompak Bisa Saling Menikam?
-
Tsania Marwa Singgung Kekuatan Iblis saat Atalarik Syach Bantah Dapat Karma
-
Emosi Remaja Suka Berubah-Ubah, Normal atau Adanya Gangguan Mental?
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Minimalis ala Kim Dayeon Kep1er, Bisa Disontek untuk Daily Look!
-
4 Padu Padan Chic Style ala Choo Young Woo, Gampang Ditiru untuk Sehari-hari
-
Buat Ngantor Sampai Nongkrong, Intip 4 Tampilan Stylish dan Elegan ala Seol In Ah!
-
4 Tampilan OOTD Stylish dan Klasik ala T.O.P, Sontek untuk Tampil Kece!
-
4 Ide OOTD Clean Look ala Lim Yoona SNSD, Simpel tapi Bikin Pangling!
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja