Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Alvi Nur Jannah
Ilustrasi self-acceptance (Freepik/arthurhidden)

Self-acceptance merupakan proses pengenalan diri, kebaikan dan keburukan serta keistimewaan dan kelemahan diri. Setelah tahap pengenalan tersebut, seseorang akan masuk dalam tahap penerimaan diri yang dapat membuat seseorang merasa lebih lapang dalam menjalani kehidupannya. Menerima kekurangan diri juga akan membuat seseorang menjadi lebih sehat baik mental maupun fisiknya.

Berikut 5 manfaat lakukan self-acceptance pada diri sendiri.

1. Memiliki pengendalian emosi yang baik

Perasaan tidak bisa menerima diri sendiri akan membuat seseorang merasa stres, cemas hingga depresi yang berakibat buruk pada pengendalian emosi. Orang yang tidak bisa menerima dirinya memiliki emosi yang mudah meledak-ledak.

Namun ketika seseorang telah mampu untuk melakukan self-acceptance pada dirinya sendiri, ia akan lebih fokus pada kelebihan dan keistimewaan dirinya.

2. Mampu memaafkan diri sendiri

Mengingat atau mikirkan kesalahan yang telah berlalu hanya akan menimbulkan penyesalan yang tidak berujung. Akibatnya orang tersebut akan menarik emosi negatif dalam dirinya. Self-acceptance akan menghilangkan emosi negatif tersebut sehingga berganti menjadi emosi yang positif.

3. Meningkatkan rasa percaya diri

Saat kamu mampu mengenali dirimu sendiri dengan baik, maka kamu akan lebih bisa menerima dirimu sendiri, menghargai serta mencintai dirimu. Efek positifnya adalah kamu akan merasa lebih percaya diri dengan bagaimanapun kondisi serta keadaanmu saat ini.

4. Lebih mencintai diri sendiri

Ketika kamu mampu untuk menerima diri, maka kamu akan lebih mencintai dirimu sendiri dengan cara menjadikan dirimu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kamu akan melakukan kebaikan untuk dirimu sebagaimana kamu akan melakukan kebaikan untuk orang lain pula.

5. Tidak mudah tertekan

Saat kamu telah mampu melakukan self-acceptance, maka kamu tidak akan lagi terikat pada validasi orang lain. Kamu tidak akan mudah terbawa arus atau mengikuti orang lain hanya agar mendapatkan validasi. Sebaliknya, kamu tidak akan memedulikan pandangan orang lain terhadapmu selama hal tersebut tidak mengganggu.

Self-acceptance cerita sendiri dapat dilakukan dengan mengetahui value diri, memaafkan diri sendiri, menetapkan batasan yang sehat untuk diri, serta tidak membandingkan diri dengan orang lain. Jadi, apakah kamu sudah mencoba self-acceptance juga?

Alvi Nur Jannah