Hidup bermasyarakat memang mesti banyak sabar. Bagaimanapun, kamu akan menemukan manusia dengan berbagai karakter. Ada yang menyenangkan, tidak sedikit pula yang menyebalkan.
Di antara tipe orang menyebalkan yang sering ditemui sehari-hari, adalah si tukang cemooh. Apa pun yang kamu lakukan selalu mendapat cibiran.
BACA JUGA: Jepang Taklukkan Jerman di Piala Dunia 2022, Meme Blue Lock Bertebaran di Media Sosial
Nah, agar perilaku menyebalkan orang seperti itu gak mengganggu kondisi mentalmu, berikut akan dibahas beberapa alasan tidak perlu memikirkan cemoohan orang. Mari disimak.
1. Setiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya masing-masing
Tidak sedikit orang yang begitu sibuk mengurusi kehidupan orang lain. Padahal, tindakan tadi cuma buang-buang waktu dan energi. Setiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya masing-masing. Jadi, gak tepat jika selalu mencampuri urusan orang lain.
Maka dari itu, ketika kamu menemukan orang yang sering mencemooh, maka abaikan saja. Bisa jadi ia gak ada kerjaan sehingga alih-alih mengurusi hidupnya, kerjaannya mencibir kehidupan orang lain.
BACA JUGA: 7 Pemain yang Absen di Piala Dunia 2022 karena Cedera, Ada Jagoanmu?
2. Orang yang mencibir biasanya tidak bahagia dengan hidupnya
Alasan selanjutnya kenapa kamu gak perlu terlalu memusingkan cemoohan orang lain, yaitu orang yang melakukan itu biasanya gak bahagia dengan hidupnya. Itulah kenapa mereka gak mau menderita sendirian. Kamu yang kemudian jadi sasaran mulut jahatnya agar ikutan menderita seperti mereka.
Itulah kenapa ketika dengan berbagai ucapan jahat itu membuatmu kena mental, mereka akan bahagia. Artinya, mereka berhasil mencari teman untuk sama-sama menderita.
Sebaliknya, ketika kamu cuek dan tetap jalani hidup dengan bahagia, mereka akan semakin menderita. Makanya, kalau ada orang seperti ini cuekin aja. Justru dengan bersikap cuek bisa bikin mereka makin sengsara.
BACA JUGA: Penting! Ini 4 Cara Melakukan Trauma Healing bagi Anak-Anak Pasca Bencana Alam
3. Hidup ini terlalu singkat untuk mengikuti keinginan orang lain
Hidup ini sangatlah berharga, dan terlalu singkat jika dijalani dengan mengekor kata-kata orang lain. Oleh sebab itu, lakukan apa yang menurutmu benar. Jika memang tidak melanggar peraturan apa pun, dan tidak ada yang dirugikan, maka lanjutkan saja.
Harus diakui, kata-kata jahat memang bisa sangat menyakitkan dan menyerang mental. Akan tetapi, keputusan sepenuhnya ada padamu. Apakah mau membiarkan mereka menang dengan terpuruk akibat kata-kata jahat mereka itu, atau memilih santai dalam menyikapinya biar mereka semakin ‘kepanasan’.
Baca Juga
-
4 Alasan Perempuan Cerdas Akan Berhati-hati saat Hendak Membuka Hati
-
4 Sikap yang Bisa Bikin Pasangan Selalu Setia, Anti Selingkuh!
-
3 Alasan Suami yang Selingkuh Tak Mau Cerai, Tetap Bersama Istri Sah!
-
4 Alasan Pribadi yang Kuat Tidak Suka Dikasihani, Kamu Termasuk?
-
3 Harapan dalam Hubungan yang Bisa Bikin Kamu Kecewa Berat
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Iklan Kecantikan dan Pelangsing Diduga Pakai Jasa Buzzer, Reaksi Deddy Corbuzier Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Dua Alasan untuk Tidak Jatuh Cinta, Plot Twist-nya Tak Terduga!
-
Dua Ganda Putra Indonesia Gagal Lolos Babak 8 Besar Korea Masters 2024
-
Matt Haig Berbagi Harapan dan Wawasan Lewat Buku 'Alasan untuk Tetap Hidup'
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua