Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Lena Weni
Potret Aktor Thailand Ohm Pawat (Instagram/ohmpawat)

Satu lagi sosok public figur yang terseret dalam kasus perundungan, yakni Ohm Pawat. Aktor Thailand yang tengah menikmati karier mentereng itu, tuai hujatan netizen sejak dosa masa lalunya terkuak di jagad maya.

Kejadian seperti ini seharusnya membuat siapa pun paham bahwa tidak ada kata terlambat untuk korban menuntut keadilan, juga tidak ada alasan yang tepat untuk pelaku memulai aksi perundungan!

Lantas bagaimana jika seseorang sudah terlajur menjadi korban, dan apa yang harus dilakukan untuk terbebas dari perundungan? Silahkan simak penjelasan berikut ini ya!

BACA JUGA: Aktor Ohm Pawat Unggah Permintaan Maaf tentang Bullying, Disebut Tak Tulus

Dilansir dari laman infopsikologi.com (12/10/2010) korban perundungan tidak boleh pasrah saja saat diancam atau diintimidasi oleh pelaku. Penting untuk korban mengambil langkah berani demi memutus siklus perundungan. Perundungan bisa saja terus terjadi jika korban tidak melakukan hal ini. 

1. Melaporkan Aksi Perundungan

Ilustrasi stop bullying (Pexels/RODNAE Production)

Jika dirundung, jangan ragu untuk menceritakannya kepada guru ataupun ke mereka yang kamu percayai di sekolah. Tak peduli dimana pun perundungan itu terjadi, baik di sekolah, di luar sekolah, atau di internet sekalipun, para guru pasti ingin menghentikan perundungan jika mereka mengetahuinya.

Jika sulit bagimu menceritakan pada gurumu, pastikan kamu menceritakan perundungan yang menimpahmu pada ayah, ibu, paman, saudara atau teman yang kamu yakin bisa mendengar dan memahamimu. Mintalah mereka untuk membantumu mengatasi masalah ini.

Perlu kamu tanamkan, melaporkan pelaku perundungan tidak membuatmu jadi pengecut atau berada di pihak yang lemah. Perundungan adalah masalah serius! Dengan melapor, kamu justru menyelamatkan anak/remaja lain yang mungkin akan jadi sasaran perundungan berikutnya.

2. Catat Bukti Perundungan dan Kronologi

Ilustrasi stop bullying (Pexels/RODNAE Productions)

Pasti tersiksa sekali rasanya menjadi sasaran perundungan, bukan? Kamu pasti tidak ingin hal semenyakitkan itu terus berlangsung, kan? Maka dari itu, kamu mesti mengambil aksi berani!

Jika kamu dirundung di internet (media sosial), telepon atau sms, maka wajib buatmu menyimpan bukti serangan-serangan itu baik dalam bentuk foto, rekaman suara, atau file digital (misal print screen atau screen shoot).

Catat atau simpan bukti tanggal dan waktunya, ya! Lalu tunjukkan bukti-bukti tadi pada guru, orang tua, atau pihak yang berwajib (polisi). Dengan begini akan semakin kuat posisimu untuk menghentikan siklus perundungan! 

3. Mulai Aksi Berani

Ilustrasi cara memutus bullying (Pexels/RODNAE Productions)

Selain melapor, kamu pun bisa mencoba beberapa tips berikut agar terlepas dari perundungan. Kamu bisa memulainya dengan berlaku tegas pada pelaku, katakan atau tunjukkan dengan tegas kalau kamu tidak mau dirundung lagi.

Katakanlah dengan suara yang kuat dan percaya diri. Jika kamu merasa tidak kuat dan percaya diri, maka berpura-puralah.

Selain itu, kamu bisa menghentikan perundungan dengan berbicara dengannya, tanyakan apakah ada masalah yang bisa kalian selesaikan bersama, jika pun kamu takut bicara empat mata, cobalah minta ditemani oleh temanmu.

Jika memungkinkan, acuhkan orang yang merundungmu. Sebab ketika diabaikan, biasanya pelaku tidak tertarik lagi merundungmu.

Nah itulah tadi cara yang mungkin bisa membantumu terlepas dari perundungan. Jika kamu korban perundungan, Ingat! Kamu berharga! Tidak ada seorang pun yang berhak berlaku semena-mena padamu! Mulailah aksi berani agar kamu tidak dirundung lagi! 

Lena Weni