Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Calvin Vadero
Ilustrasi serangan malware (Pexels.com)

Tahukah kamu, internet terus berkembang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita. Begitu juga dengan jumlah penipuan online yang kian meningkat.

Bahayanya, penipuan online ini dapat mengakibatkan banyak kerugian seperti kerugian finansial yang signifikan, pencurian informasi pribadi, dan merusak reputasi seseorang. Jenis penipuan online yang terkenal pada tahun 2000an adalah  "Pangeran Nigeria".

Jenis penipuan ini melibatkan penyerang yang berpura-pura sebagai individu kaya yang membutuhkan bantuan kamu untuk mentransfer sejumlah besar uang ke luar negara mereka.Sebagai imbalan atas bantuan kamu, mereka berjanji akan memberi kamu sebagian dari uang itu.

Untuk mencegah menjadi korban penipuan jenis ini, penting untuk berhati-hati terhadap tawaran apa pun yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, dan jangan pernah mengirimkan uang kepada seseorang yang tidak kamu kenal.

BACA JUGA: Gempa M 7,8 Guncang Turki, Inilah 5 Tindakan yang Harus Kamu Lakukan saat Terjadi Gempa

Untuk melindungi diri kamu dari penipuan online, penting untuk memahami berbagai jenis penipuan dan bersikap proaktif dalam mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.

Berikut beberapa cara untuk menghindari penipuan online:

1. Berhati-hatilah dengan Informasi Pribadi Kamu

Ilustrasi kartu identitas pribadi (Unsplash )

Data yang dihimpun dari katadata.id menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga dengan jumlah akun yang mengalami kebocoran data pribadi.

Untuk menghindari kebocoran data informasi pribadi, jangan berikan informasi pribadi kamu, seperti nomor jaminan sosial, informasi rekening bank, atau kata sandi kamu, kepada siapa pun secara online.

Penipu sering berpura-pura sebagai perusahaan terkemuka dan meminta informasi pribadi untuk mencuri identitas kamu.

2. Gunakan Kata Sandi yang Kuat

Ilustrasi password keamaan data (Unsplash )

Buat kata sandi yang kuat yang sulit ditebak oleh penipu. Gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol, serta hindari penggunaan informasi yang mudah ditebak seperti nama, tanggal lahir, atau alamat kamu.

Kata sandi yang kuat sangat penting untuk melindungi informasi sensitif dan data pribadi dari serangan siber dan pelanggaran data. Kata sandi yang kuat mempersulit peretas dan penjahat dunia maya untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif.

3. Selalu Memperbarui Perangkat Lunak Kamu

Ilustrasi update Operating System Laptop (Unsplash )

Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Riset Nasional dengan judul "Penipuan Digital di Indonesia: Modus, Medium, dan Rekomendasi" dengan 1.700 responden menunjukkan bahwa 65% penipuan online itu dilakukan dengan cara pengiriman tautan yang berisi malware atau virus.

BACA JUGA: Penonton Konser Musik Wajib Tahu, Ini 8 Tips Agar Momen Ngonser Tetap Asyik

Perbarui berkala sistem operasi, browser, dan perangkat lunak anti-virus kamu secara teratur untuk melindungi dari kerentanan yang diketahui. Ini membantu mencegah penipu mengeksploitasi celah keamanan kamu.

4. Berhati-hatilah terhadap Email yang Mencurigakan

Ilustrasi pesan mencurigakan (Unsplash )

Jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari pengirim yang tidak dikenal atau mencurigakan. Jika email tampaknya berasal dari perusahaan terkemuka, arahkan kursor ke alamat email pengirim untuk memastikannya sah.

Mencuri informasi sensitif. Untuk mencegah menjadi korban penipuan phishing, penting untuk tidak pernah membuka tautan atau lampiran dari sumber yang tidak dikenal dan berhati-hati terhadap email apa pun yang meminta informasi sensitif

5. Belanja dari Situs Web atau Marketplace Terpercaya

Ilustrasi berbelanja online (Unsplash )

Hanya beli produk dari situs web atau marketplace terkemuka. Saat memasukkan informasi pembayaran, pastikan alamat situs web dimulai dengan "https" dan terdapat simbol gembok di bilah alamat.

Situs web dan marketplace terpercaya menawarkan opsi pembayaran aman yang melindungi informasi keuangan kamu dan mencegah aktivitas penipuan.

BACA JUGA: 5 Frasa yang Paling Sering Digunakan oleh Ibu dengan Kepribadian Narsistik, Kamu Termasuk?

6. Periksa Berkala Akun Bank yang Kamu Punya

Ilustrasi Kartu kredit (Unsplash )

Periksa laporan bank dan kartu kredit kamu secara rutin untuk memastikan tidak ada transaksi yang tidak sah. Segera laporkan aktivitas mencurigakan apa pun ke lembaga keuangan kamu.

Kesimpulannya, penipuan online bisa menjadi masalah serius yang dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan dan rusaknya reputasi seseorang.

Untuk mencegah menjadi korban penipuan online, penting untuk bersikap proaktif dalam mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya, dan memperhatikan perilaku online kamu.

Dengan mengambil langkah-langkah ini dan waspada, kamu dapat melindungi diri dan informasi pribadi kamu dari penipuan dan penipuan online.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Calvin Vadero