Teman merupakan salah satu bagian dalam kehidupan sosial yang cukup penting. Mereka dapat menjadi sumber dukungan, kebahagiaan, dan kegembiraan hidup. Namun, tidak semua teman selalu memberikan pengaruh yang positif semacam ini. Terkadang kita justru dihadapkan dengan teman yang toksik hingga memberikan pengaruh buruk pada kehidupan.
Harus segera diatasi sebelum semakin dalam terjebak, berikut cara menghadapi teman toksik agar dapat mempertahankan kesehatan mental. Kenali tanda-tandanya lalu upayakan menjaga jarak.
1. Kenali tanda-tandanya lebih dulu
Langkah pertama dalam menghadapi teman yang toksik adalah dengan mengenali tanda-tandanya. Teman yang toksik biasanya memiliki kecenderungan sifat manipulatif, egois, dan sering meremehkan keberhasilan atau kebahagiaan kita.
Mereka juga kerap menuntut perhatian dan pengakuan serta sulit untuk ditenangkan ketika merasa tidak puas. Jika kamu merasa bahwa temanmu memiliki sifat-sifat ini, kamu harus mulai mempertimbangkan bagaimana cara menghadapinya.
2. Pertimbangkan bagaimana kedekatan kalian
Setelah mengenali tanda-tandanya, pertimbangkan juga seberapa dekat kamu dengan teman yang toksik tersebut. Jika hanya berteman biasa dan tidak terlalu dekat, ada baiknya untuk menghindari mereka sepenuhnya.
Namun, jika hubungan kalian jauh lebih dekat, maka kamu perlu mencari cara lain untuk menghadapi situasi ini. Menghindar secara frontal mungkin akan sulit, tapi bisa mulai dengan mengkomunikasikan apa yang seharusnya dia lakukan dan tidak dalam pertemanan kalian.
3. Jangan menyerah pada teman yang toksik
Ketika menghadapi teman dekat yang cenderung toksik, jangan langsung menyerah dan mengakhiri persahabatan. Bisa jadi dia sedang membutuhkan dukungan karena sedang kesulitan. Cobalah untuk memahami mengapa temanmu bisa menjadi toksik dan cari cara untuk membantu dia mengatasi masalahnya.
BACA JUGA: Perlu Kamu Kuasai, Ini 4 Cara Mendeteksi Kebohongan Seseorang!
4. Upayakan jaga jarak jikanmkin sulit bersana
Jika merasa sulit untuk berurusan dengan teman atau bahkan sahabat yang toksik, maka jangan ragu untuk mulai menjaga jarak. Bukan berarti harus memutuskan hubungan atau mengakhiri persahabatan secara sepihak. Cobalah untuk membatasi interaksi dan mengurangi frekuensi pertemuan. Bisa juga dengan menggunakan komunikasi via online untuk menyelesaikan masalah.
5. Temukan dukungan dari teman lain
Saat menghadapi teman yang toksik, penting untuk tidak merasa sendirian. Cari dukungan dari teman-teman yang lain, keluarga, pasangan, atau mungkin konselor. Mereka dapat memberikan perspektif yang berbeda dan membantumu menyelesaikan masalah. Jangan malu atau takut untuk meminta bantuan, ya.
Menghadapi teman yang toksik memang bisa cukup menyulitkan. Namun, semua tetap dapat diatasi dengan baik jika tahu langkah yang tepat, seperti kelima cara tadi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Pisah Lagi dari Fadia, Apriyani Rahayu Bakal Duet Bareng Rekan Baru
-
Anthony Ginting Ditarik Mundur dari BAC 2025 dan Ajukan Protected Ranking
-
Muhammad Shohibul Fikri Langganan Jadi Runner Up, 'The Real Manusia Silver
-
Polish Open 2025: Peluang Rehan/Gloria Sabet Gelar Perdana
-
Jadwal Final Swiss Open 2025: Didominasi China, Ada Dua Laga Perang Saudara
Artikel Terkait
-
Cara Cegah Sakit Maag Malam Hari, Ini 3 Tips Alami Ampuh dari Dokter
-
Cara Main Free Fire di Poki Games, Bisa Tidak? Ini Tahap Sebenarnya
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
18 Ribu Pekerja di PHK hingga Februari 2025, Ini Provinsi Terbanyak
-
Post-Holiday Blues Hantui Setelah Lebaran? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
Lifestyle
-
Anggun dan Stylish dengan 4 OOTD Sweet Feminine ala Sakura LE SSERAFIM
-
4 Gaya Kasual ala Seohyun SNSD, Nyaman tapi Tetap Fashionable!
-
Keren dan Minimalis, 4 Daily Outfit ala Lee Sun-bin yang Mudah Ditiru!
-
4 Look Simple dan Modis ala Karina aespa untuk Gaya Outfit Sehari-hari
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
Terkini
-
5 Poster Karakter Pemain Utama Film Korea The Old Woman with the Knife
-
Review Film Dead Teenagers: Lima Remaja Berjuang Bertahan Hidup dalam Ancaman
-
Dehumanisasi Digital: Saat AI Mengambil Peran Manusia
-
Grok dan Letupan Kritik saat Demokrasi Makin Tercekik
-
Hajar Yaman, 3 Faktor Ini Buat Timnas Indonesia U-17 Sukses Menang Telak?