Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Awalus Saidatul Maghfiroh
Serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal (Instagram/Netflix)

Serial dokumenter terbaru Netflix In The Name of God: A Holy Betrayal baru-baru ini menjadi sangat booming di media sosial. Serial yang menceritakan empat sekte sesat yang ada di Korea Selatan. Sekte tersebut adalah JMS (Jesus Morning Star) yang didirikan oleh Jeong Myeong Seok, Five Oceans dipimpin oleh Park Soon Ja, The Baby Garden didirikan Kim Ki Soon dan Manmin Central Church yang dipimpin Lee Jae Rock. 

In The Name of God: A Holy Betrayal tayang di Netflix sejak 3 Maret 2023 lalu sukses menuai beragam komentar warganet terkait keberaniannya mengungkap aliran sesat yang banyak diikuti oleh warga Korea Selatan. Sebelum ditayangkan, serial In The Name of God: A Holy Betrayal ini sempat ditentang oleh beberapa pihak, termasuk para pengikut sekte yang diceritakan di dalamnya.

BACA JUGA: Harry Styles Kepergok Mesra dengan Model Amerika Emily Ratajkowski di Tokyo

Dalam serial tersebut, para pemimpin sekte sampai mengaku menjadi Yesus kedua dan Mesiah, Salah satunya adalah Jeong Myeong Seok pemimpin aliran Jesus Morning Star. Bahkan ia melakukan pelecehan seksual kepada ratusan ribu jamaah perempuannya dengan iming-iming sebagai 'mempelai Tuhan'.

Serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal memberikan banyak pelajaran hidup kepada para penonton.

1. Bahaya Pemujaan Terhadap Manusia

Seperti yang sudah diketahui, dalam In The Name of God: A Holy Betrayal, para pemimpin sekte dipuja oleh para jamaahnya. Saking percayanya, para jamaah bahkan tidak sadar jika hanya dimanfaatkan dan dijadikan korban kejahatan oleh para pemimpin mereka. Para jamaah ditipu, dipekerjakan secara paksa, dilecehkan sampai dibunuh tanpa mereka sadari. Para korban bahkan melakukannya tanpa ragu karena itu adalah mereka percaya bahwa itu adalah tugas yang Tuhan mereka berikan.

2. Melaporkan Hal-hal yang Mencurigakan

Dalam kasus yang dialami para korban, mereka sebenarnya curiga terhadap para pemimpin sekte yang melakukan hal-hal di luar nalar. Jeong Myeong Seok melakukan pelecehan kepada jamaah perempuannya dengan menggunakan istilah mempelai Tuhan agar mereka menuruti nafsu bejatnya. Beberapa korban awalnya curiga jika akan diperlakukan seperti itu. Hingga pada akhirnya korban pelecehan yang dilakukan Jeong Myeong Seok mencapai ratusan ribu orang.

BACA JUGA: Dongkol, Rizky Billar Labrak Aspri Lesti Kejora Gegara Sebut Keluarganya Toxic: Sakit Nih Orang

3. Waspada Penyalahgunaan Kekuasaan

Ke empat pemimpin sekte dalam serial In The Name of God: A Holy Betrayal adalah orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaan mereka demi kepentingan pribadi. Mereka tidak ragu untuk memeras dan menipu jamaahnya untuk memperkaya diri mereka sendiri. Bahkan para pemimpin sekte tersebut bisa membangun rumah yang megah, berlibur ke luar negeri sampai membeli Mercedes Benz.

Nah, itu dia pelaran hidup dari serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal. Bagaimana tanggapanmu?

Awalus Saidatul Maghfiroh