Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Priscilla Olga Salim
Ilustrasi Diskusi dengan Six Thinking Hats (Pexels.com)

Gagasan mengenai Six Thinking Hats pertama kali dikemukakan Edward de Bono dalam buku karangannya berjudul sama yang terbit pada tahun 1985. Kepala sama hitamnya namun bukan berarti isi pemikiran manusia semuanya sama. Oleh karena itu muncullah gagasan pengambilan keputusan dengan diskusi menggunakan metode Six Thinking Hats. Sesuai dengan namanya, Six Thinking Hats menjadi representasi dari enam kepala yang menandakan beragam mindset atau emosi yang dimiliki manusia. 

Apa sih keunggulan diskusi dengan metode Six Thinking Hats? 

Diskusi dengan Six Thinking Hats membuat kita  bisa mengkritik ide atau topik diskusi dengan berbagai sudut pandang emosi. Cara ini juga membuat kita berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah sambil tetap jujur dan realistis menghadapi masalah yang ada. 

Apa saja bagian dari Six Thinking Hats? 

Edward de Bono membagi pemikiran manusia menjadi 6 jenis. 

1. Blue Hat (Proses dan Manajemen) 

Blue Hat biasanya digunakan pada awal diskusi, layaknya narrator, Blue Hat akan memulai diskusi dengan mengutarakan topik, tujuan, dan gambaran umum masalah yang akan didiskusikan. Selain memulai diskusi, Blue Hat juga memiliki tugas mengambil keputusan pada akhir diskusi dengan memberikan kesimpulan mengenai topik yang didiskusikan. 

2. White Hat (Fakta dan Data) 

White Hat akan menyampaikan fakta dan data mengenai topik yang dibicarakan. Bisa dibilang White Hat merupakan pikiran rasional dari manusia.  

3. Yellow Hat (Pikiran positif dan keuntungan dari setiap masalah) 

Kadangkala dalam menghadapi suatu permasalahan, pasti ada sisi positif dan optimis yang muncul dalam diri kita. Sisi ini diwakili dengan Yellow Hat yang memikirkan apa saja sih keuntungan dari setiap masalah yang dihadapi. 

4. Red Hat (Emosi) 

Setiap orang pasti memiliki sisi emosional masing-masing, dalam diskusi dengan Six Thinking Hats, Red Hat-lah yang mewakili sisi emosional manusia. Apa yang akan dirasakan saat menghadapi masalah ini? Apa pemikiran pertama yang dirasakan saat melihat topik atau permasalahan ini? 

5. Black Hat (Pikiran Negatif) 

Berbanding terbalik dengan Yellow Hat, Black Hat merupakan pusat pikiran negative dan pesimistis dalam diri kita. Black Hat juga menjadi sisi rasional yang mempertimbangkan kenapa ide yang diterapkan tidak berjalan dengan baik. Apakah isu dan masalah yang akan dihadapi? Black Hat mampu mencegah hal-hal negative yang akan terjadi dengan mempertimbangkan hal buruk yang mungkin terjadi. 

6. Green Hat (Kreativitas)

Terakhir ada Green Hat yang melambangkan sisi kreatif dalam menghadapi masalah. Green Hat bisa berpikir mengenai ide baru dan ragam alternatif yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan, serta ide out of the box yang bisa diterapkan untuk menjadi pengembangan.  

Bagaimana menerapkan Six Thinking Hats dalam pengambilan keputusan? 

Six Thinking Hats dapat digunakan dalam memecahkan masalah secara pribadi maupun kelompok. Untuk pemecahan masalah pribadi, kita cukup berpikir layaknya memainkan peran di setiap topi yang ada. Setelahnya beragam mindset akan muncul yang bisa dirangkum untuk mengambil keputusan. Sedangkan untuk diskusi kelompok, peran bisa dibagi kepada setiap anggota kelompok. Setelahnya setiap anggota kelompok mulai mengutarakan pendapat mulai dari biru, putih, hijau, kuning, merah, dan hitam. Terakhir kesimpulan akan berbagai presepsi ini akan disampaikan oleh Blue Hat. 

Setelah mengetahui cara pengambilan keputusan dari berbagai sudut pandang, apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Priscilla Olga Salim