Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Galih Kenyo Asti
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/candice picard)

Periode awal sebuah pernikahan diwarnai oleh fase honeymoon. Fase tersebut adalah waktu dimana pasangan saling memancarkan aura kebahagiaannya yang tergambar karena rasa bahagia sebab menghabiskan waktu bersama berdua dengan pasangan. Dilansir dari laman Marriage, fase honeymoon akan membuatmu dan pasangan selalu berbunga-bunga seolah dunia milik berdua. Untuk lebih jelasnya simak tanda-tanda dari fase honeymoon di bawah ini ya:

1. Kamu dan pasangan hampir tidak pernah bertengkar

Kamu cenderung ingin menyenangkan hati pasangan dan sebaliknya pasangan juga enggan untuk mendebat keinginanmu. Fase ini diwarnai oleh kesediaan dari kalian berdua untuk saling berkorban dan memahami kekuatan serta kekurangan masing-masing.

Kalian lebih suka menghindari konflik seandainya yang dihadapi bukan masalah yang terlampau besar. Kamu dan pasangan lebih memilih berkompromi daripada saling memperjuangkan keinginan masing-masing agar rasa kasih sayang dan perhatian di dalam pernikahan tetap terjaga baik. 

2. Kamu fokus pada kesamaan bukan perbedaan

Menjalani fase honeymoon sama halnya dengan keingintahuan untuk memanjakan pasangan. Berangkat dari keinginan tersebut kamu menginginkan jadi tempat terbaik bagi pasangan untuk mencurahkan isi hati baik kesenangan dan keluh kesah. Guna menumbuhkan empati diantara kamu dan pasangan kamu sering kali mencari persamaan yang ada diantara kalian berdua.

Dengan begitu kebersamaan kalian lebih mudah terjalin karena kamu tidak ambil pusing mengenai perbedaan selera yang ada. Kamu memilih untuk menghormati persepsi dan pandangannya yang berbeda daripada berusaha untuk mendebat dan menyamakannya dengan milikmu sendiri. 

3. Pasangan menjadi prioritasmu yang nomor satu

Tidak ada kata bosan yang pernah mampir dalam kamusmu. Bagimu menghabiskan waktu bersama pasangan adalah hal yang tidak akan pernah membuatmu lelah dan selalu ada tempat dan waktu untuk menemaninya di mana pun dan kapan pun. Untuk itu kegiatan yang kalian jalani berdua terasa mudah dan menyenangkan karena tidak ada rasa egois yang timbul akan kesibukan satu sama lain.

Kamu dan pasangan saling mendahulukan satu sama lain jika waktu dan tenaga memungkinkan. Contohnya ketika pasangan sibuk ingin membeli pakaian, maka kamu dengan senang hati menemaninya meski keadaanmu sendiri pulang dari kerja jarak jauh.

Tidak semua pernikahan beruntung dapat merasakan fase honeymoon dengan rentang jarak yang cukup panjang. Jika kamu dan pasangan sedang berada dalam fase ini maka kamu berhak merayakannya karena kelak fase honeymoon dapat mempererat hubungan kamu dan pasangan sebagai keluarga yang harmonis. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Galih Kenyo Asti