Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Firda Amalia
Ilustrasi ibu dan anak (Pexels/ShotPot)

Tak sedikit orang tua yang kerap membagikan aktivitas anak melalui unggahan video atau foto ke media sosial. Bagi sebagian orang yang melihatnya, hal ini mungkin menganggap sebagai sebuah hiburan tanpa tahu sebenarnya hal tersebut bisa berdampak untuk psikologis anak. 

Ada berbagai alasan orang tua membagikan momen aktivitas anak ke media sosial. Seperti untuk mendapatkan validasi, agar viral, kenang kenangan yang perlu diabadikan, atau hanya sekadar mengunggah momen tersebut yang bisa memicu reaksi atau komentar yang tak selamanya positif. 

Membagikan momen anak, memang tak ada salahnya. Namun, apabila sudah oversharing, bisa memicu dampak bagi kesehatan mental anak. Melansir dari halodoc, inilah beberapa dampak dari oversharing kehidupan anak di media sosial yang perlu orang tua tahu.

1. Anak merasa dipermalukan

Kejadian atau momen yang menurut orang tua lucu belum tentu sejalan dengan apa yang dipikirkan oleh anak. Hal ini berakibat pada anak merasa dipermalukan dan menjadi rendah diri. Hingga yang terjadi yaitu anak enggan bersosialisasi karena takut berinteraksi dengan orang lain akibat unggahan video atau foto mereka. 

2. Anak jadi membenarkan apa yang terjadi di media sosial

Meskipun beberapa konten yang terdapat di media sosial menghibur, tetapi banyak juga yang tak pantas dan tidak baik untuk perkembangan mental anak. Seperti maraknya cyberbullying. 

Beragam komentar negatif yang dilontarkan membuat kesulitan untuk dilacak pemilik akun tersebut. Hal ini tidak menutup kemungkinan anak beranggapan untuk mewajarkan atau membenarkan hal yang tak pantas untuk dibagikan. 

BACA JUGA: 7 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Tidur di Kendaraan Umum

3. Membuat anak ketagihan media sosial

Akibat respon positif yang didapatkan atau mendapatkan validasi yang baik dari orang lain, bisa membuat anak ketagihan media sosial. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa anak menganggap jika penilaian terbaik berasal dari media sosial. Sehingga hal ini tidak baik untuk perkembangan mentalnya, dan bisa berdampak pada kehidupan dewasanya. 

4. Kehiduapn realita dengan media sosial berbeda

Media sosial akan menjadi ajang pencintraan dan membuat anak akan tampil sebaik dan sesempurna mungkin untuk mendapatkan validasi dari orang lain hingga mengabaikan realita. Padahal yang harus dijaga dengan baik ialah kehidupan di realita. 

Itulah beberapa dampak oversharing kehidupan anak di media sosial. Membagikan momen anak di media sosial boleh saja. Asalkan jangan terlalu terpaku dan sibuk bermedia sosial hingga mengganggu tumbuh kembang anak. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Firda Amalia