Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Dream Praire
ilustrasi berbelanja bahan makanan (Pexels.com/ Gustavo Fring)

Seringkali kita meremehkan hal-hal yang menurut kita adalah hal-hal kecil yang tak terlalu penting. Namun kita lupa bahwa hal-hal kecil yang dilakukan terus menerus akan menjadi sebuah kebiasaan. Dan kebiasaan atau habit buruk yang dilakukan oleh banyak orang tentu akan berdampak besar.

Seperti beberapa kebiasaan yang mungkin telah dianggap wajar dan bahkan mungkin tak terlalu  diperhatikan karena sudah terjadi lama. Namun jika kita menyadari akibat dan dampaknya untuk jangka panjang, kita akan berpikir dua kali untuk melakukannya dan bahkan akan berusaha menghentikan kebiasaan buruk itu. Berikut ini adalah tiga kebiasaan buruk yang sudah seharusnya dikurangi bahkan dihentikan.

1. Berbelanja makanan berlebihan

Mungkin masih banyak yang berpikir bahwa satu-satunya yang akan rugi atas tindakan ini adalah diri sendiri. Namun sebenarnya jika kebiasaan ini dilakukan oleh banyak orang, bayangkan berapa banyak makanan yang terbuang sia-sia. Banyaknya sisa  makanan ini juga berarti meningkatkan volume sampah yang berdampak bagi kesehatan lingkungan.

Kita semestinya tak berlebihan dalam membeli makanan yang akhirnya tak dimakan. berbelanjalah seperlunya saja. Selain hemat untuk dompet, kita juga terhindar dari pemborosan makanan secara umum.

2. Banyak menggunakan tas plastik

Hampir semua orang tahu bahwa plastik adalah salah satu material yang dapat merusak lingkungan. Sifatnya yang susah terurai membuatnya menjadi masalah bagi makhluk hidup dan ekosistemnya.

Sudah sering kita mendengar berita-berita tentang dampak buruk plastik, namun masih saja kita sering menggunakan plastik untuk berbagai keperluan. Mulai sekarang, daripada memakai tas plastik ketika belanja, lebih baik kita beralih menggunakan tas belanja yang ramah lingkungan. Gunakan tote bag kain yang bisa dipakai berkali-kali.

3. Banyak membeli minuman dan makanan dalam kemasan yang tidak ramah lingkungan

Tidak semua minuman dan makanan yang dijual menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Sedapat mungkin, hindarilah kemasan yang berbahaya bagi masa depan lingkungan. Seperti kemasan plastik, stryofoam dan sebagainya.

Jika terpaksa membeli minuman dan makanan dalam kemasan, pilihlah bahan kemasan ramah lingkungan. Lebih baik lagi jika kita membiasakan membawa tumbler untuk membawa bekal minuman dan memakai kotak bekal sebagai wadah makanan.

4. Terlalu sering menggunakan kendaraan pribadi

Penggunaan kendaraan pribadi secara berlebihan dapat memperbesar risiko pemborosan bahan bakar. Selain itu, tentu saja akan menambah polusi lingkungan.

Bukan berarti kita tak boleh menggunakan kendaraan pribadi. Namun sebaiknya kita lebih bijak kapan kamu memakainya.

Jika kita hendak pergi ke tempat yang tak terlalu jauh, lebih baik kita berjalan kaki atau bersepeda. Selain lebih hemat bahan bakar, ini juga lebih sehat. Dan saat akan bepergian ke tempat yang agak jauh, apabila memungkinkan kita bisa memilih transportasi umum. Dengan demikian, kita telah membantu mengurangi pencemaran udara.

Empat hal di atas mungkin terdengar sepele, namun jika semua orang mau menyadari dan memahami bahwa pilihan-pilihan sikap mereka bisa memberi dampak untuk orang lain dan lingkungan, tentu seharusnya mau berubah menjadi lebih baik.

Walaupun mungkin tak mudah mengubah kebiasaan, sebaiknya kita mulai diri sendiri dan jika bisa, kita pun dapat membantu mengampanyekan kesadaran tentang lingkungan ini. Tak harus menunggu even besar, semua bisa dimulai dari hal kecil dan lingkungan terdekat kita.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Dream Praire