Tanah humus adalah tanah yang kaya akan bahan organik terurai, seperti serasah, kompos, dan bahan organik lainnya. Tanah humus sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena mengandung banyak nutrisi dan mempertahankan kelembaban dengan baik. Jika kamu ingin membuat tanah humus sendiri di rumah, berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ikuti.
BACA JUGA: 5 Alat Pembersih Kaca untuk Jendela Rumah yang Wajib Kamu Coba
1. Kumpulkan bahan organik
Langkah pertama dalam membuat tanah humus adalah mengumpulkan bahan organik yang akan digunakan. Kamu dapat menggunakan serasah, daun kering, jerami, potongan rumput, ataupun sisa-sisa dapur seperti kulit buah dan juga sayuran. Pastikan bahan organik yang kamu pilih bebas dari pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya, ya.
2. Komposkan bahan organik
Setelah mengumpulkan bahan organik, komposkan bahan-bahan tersebut. Kamu dapat menggunakan tempat kompos atau membuat tumpukan kompos di halaman belakang. Pastikan tumpukan kompos memiliki aerasi yang baik dan kelembaban yang cukup. Bahan organik akan terurai dan berubah menjadi humus selama proses kompos.
BACA JUGA: 3 Tips Menjaga Kelembapan Kulit di Ruangan Ber-AC, Pakai Face Mist!
3. Perhatikan proporsi bahan organik
Penting untuk memperhatikan proporsi bahan organik yang digunakan. Idealnya, campuran tanah humus seharusnya terdiri dari 30-50% bahan organik terurai. Jika kompos kamu terlalu basah, tambahkan bahan kering seperti daun kering atau jerami. Jika terlalu kering, tambahkan air secukupnya.
4. Biarkan proses kompos berjalan
Proses kompos membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan bahan organik yang digunakan. Biasanya, kompos akan matang dalam waktu 3-6 bulan. Selama proses ini, pastikan untuk mengaduk tumpukan kompos secara berkala untuk memastikan penguraian bahan organik yang merata dan mencegah bau yang tidak sedap.
BACA JUGA: 3 Cara Beradaptasi dengan Cepat di Lingkungan Baru, Pernah Mencoba?
5. Saring tanah humus
Setelah proses kompos selesai, tanah humus siap digunakan. Kamu dapat menyaring tanah humus dengan saringan kasar untuk memisahkan sisa-sisa yang belum terurai. Tanah humus yang telah disaring dapat digunakan langsung untuk menanam tanaman di kebun, pot, atau wadah lainnya.
6. Pemeliharaan tanah humus
Untuk menjaga kualitas tanah humus, pastikan untuk terus menambahkan bahan organik baru ke dalam kompos. Kamu juga dapat menggunakan metode penutupan tanah dengan menutupi tanah dengan lapisan tipis serasah atau jerami setelah menanam tanaman. Hal ini akan membantu mempertahankan kelembaban dan mengurangi erosi tanah.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat membuat tanah humus sendiri di rumah. Tanah humus yang dihasilkan akan memberikan nutrisi yang baik bagi tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah kamu. Selain itu, dengan membuat tanah humus sendiri, Anda juga turut mengurangi limbah sampah yang semakin menumpuk dari hari ke hari.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Cara Jitu Merawat Barang Berharga dalam Buku 'Sayang Barang Hemat Uang'
-
Tes Kepribadian: Bagaimana Cara Anda Duduk? Ketahui Kekuatan yang Melekat Pada Diri Anda
-
Peluang Lebih Besar! 1000 Kuota Beasiswa Santri Dibuka Awal Juli, Berikut Cara Mendaftar
-
3 Cara Beradaptasi dengan Cepat di Lingkungan Baru, Pernah Mencoba?
-
Jangan Lakukan Ini Agar Bisa Tahan Lama dan Memuaskan Pasangan
Lifestyle
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful
-
Low Effort Look: 4 Daily Style Modis ala Isa STAYC yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Daily Outfit ala Narin MEOVV yang Siap Jadi Inspirasi Fashion Kamu
-
4 Serum Korea Alpha Arbutin yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Bebas Noda Hitam!
-
Dandan Sat-Set, Tiru 4 Look Anggun Kim Ji Won dengan Dress Simpel Elegan
Terkini
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
Saat Film Berani dan Lantang Membahas Amyotrophic Lateral Sclerosis
-
Meme, Maskulinitas, dan Feminitas: Ketika Humor Jadi Alat Kontrol Sosial
-
5 Rekomendasi Drama China Kostum Mao Zijun, Ada Fox Spirit Matchmaker
-
Scared of Love oleh Min Jiwoon: Kegembiraan dan Ketakukan Menyambut Cinta