4 Dampak Perselingkuhan Orang Tua pada Anak, Cegah sebelum Terjadi!

Akhir-akhir ini hangat berita di televisi maupun sosial media terkait isu perselingkuhan para public figure yang sudah menikah dan memiliki anak. Berita yang seliweran itu membuat netizen mengulik-ulik kehidupan pribadi pelaku perselingkuhan demi memenuhi rasa keingintahuan mereka.

Dalam suatu hubungan, perselingkuhan bisa terjadi pada siapa saja. Banyak faktor yang bisa mendukung munculnya ide negatif tentang selingkuh dari pasangan. Salah satunya seperti cinta lokasi.

Bagaimanapun juga, selingkuh bukanlah perbuatan yang baik dan tidak dibenarkan. Karena banyak sekali dampak negatif yang bisa terjadi akibat perselingkuhan. Selain berdampak pada kedua belah pihak dan hubungan itu sendiri. Selingkuh dalam pernikahan bisa berdampak lebih buruk dari itu, yakni pada anak-anak yang menjadi korbannya.

Mengutip dari halodoc.com, berikut 4 dampak perselingkuhan orang tua pada anak.

1. Ada jarak emosional

Ketika hubungan di dalam rumah tangga mengalami masalah, salah satunya perselingkuhan maka suasana kehangatan keluarga akan berubah dan seorang anak dapat menyadari hal itu.

Ketika anak mengetahui kalau orang tuanya sedang tidak baik-bak saja maka ia juga dapat merasakannya. Terlebih jika anak mengetahui penyebab masalah yang muncul pada keluarganya, itu akan menciptakan jarak emosional antara anak dan orang tua.

Seorang pasangan yang dikhianati sedang menghadapi badai emosi dan tak jarang anak yang menjadi korbannya terabaikan. Kasih sayang, perhatian dan kedekatan emosional tidak lagi sama seperti biasanya. Hal ini pun tak memungkiri membuat si anak menjadi tertutup, menarik diri dari lingkungan dan sulit mempercayai orang tua mereka.

2. Merasa marah, bingung dan kecewa

Seorang anak yang mengetahui problem orang tuanya akan merasa bingung, kecewa sekaligus marah dalam waktu yang sama. Hal ini pun dapat menimbulkan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang tua yang mereka cintai.

Kekecewaan, kebingungan dan kemarahan akan membuat anak bertanya-tanya tentang pernikahan orang tuanya yang mungkin selama ini terlihat baik-bak saja. Tak jarang ia juga mempertanyakan kebahagiaan pernikahan orang tua mereka dan kebahagiaan dirinya sendiri berada di dalam keluarga tersebut.

3. Menarik diri dari lingkungan

Perasaan malu seorang anak atas perbuatan buruk orang tua juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial anak. Salah satunya ia menjadi pendiam dan menarik diri dari lingkungan.

Bukan hanya salah satu orang tua yang merasa dikhianati, seorang anak juga merasakan sakit hati yang sama akan cinta dari orang yang mereka percaya dan sayangi. Perilaku menarik diri dari lingkungan ini akan memengaruhi banyak aspek di kehidupan seorang anak. Seperti kesulitan di sekolah, lingkup pergaulan yang sempit dan sifat anti sosial yang bisa muncul.

4. Munculnya trust issue

Trust issue adalah istilah untuk menggambarkan rasa sulit percaya pada orang lain yang seringkali menjadi penyebab utamanya yaitu trauma masa lalu. Banyak sekali jenis trauma masa lalu, salah satunya hubungan keluarga yang tidak harmonis karena adanya orang ketiga.

Tak hanya berdampak pada saat masa anak-anak. Perselingkuhan orang tua dapat membawa pengaruh buruk pada pertumbuhan karakter anak saat dewasa. Seorang anak menyadari bahwa orang tuanya tidak setia, tidak tulus dan tidak dapat dipercaya, maka hal ini akan memunculkan trust issue pada diri seorang anak yang juga mempengaruhi sudut pandangnya akan sebuah pernikahan dan kesetiaan.

Anak yang pernah mengetahui orang tuanya berselingkuh akan memandang negatif sutau hubungan dan ini menjadi penyebab seorang anak sulit untuk menjalin relasi percintaan dengan orang lain.

Sebagai orang tua yang bijak, sebaiknya sebelum menuruti ego dan nafsu semata pikirkan baik-baik dampak yang bisa terjadi pada seorang anak dari perselingkuhan yang dilakukan. Jagalah cinta, kasih sayang, kepercayaan pasangan dan seorang anak untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Semoga informasi ini dapat membantu.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.