Ketika bekerja akan banyak sekali kepribadian dan perangai orang lain yang perlu diketahui. Perangai tersebut memiliki pengaruh terhadap lancarnya kerja yang kamu lakukan. Terdapat beberapa perangai yang sulit untuk diajak kerja sama seperti orang yang keras kepala.
Dilansir dari lamanYour Tango, berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan guna menghadapi rekan kerja yang keras kepala:
1. Tidak beralih dari topik pembahasan
Ketika berbincang membahas masalah bersama rekan kerja yang sulit diajak bekerja sama akan ada kemungkinan ia sulit diajak berdiskusi secara utuh dan menyeluruh.
Maka, kamu perlu untuk mengatur jalannya diskusi dengan hati-hati tanpa menyinggung hal atau urusan yang berada di luar kantor.
Alih-alih menjadi diskusi sehat membahas topik di luar permasalahan akan menjadi bumerang karena sama saja kamu membuang waktu dan tidak menemukan jawaban yang melegakan.
2. Tidak membahas masa lalu
Akan ada tendensi yang menyertai saat diskusi dimulai. Tendesi tersebut bisa berupa rasa kesal dan amarah karena proses pekerjaan yang terhambat dan sukar diselesaikan.
Namun sebaiknya simpan amarahmu terlebih dahulu dan jangan mencoba untuk membawa hal-hal yang berkaitan di masa lalu.
Selain diskusi yang dapat melenceng rekan kerjamu akan berpotensi melihat diskusi tersebut sebagai wadah mengkoreksi daripada belajar untuk memperbaiki kekurangan pada pekerjaan.
3. Hindari mengejek secara personal
Ketika sedang kesal dengan seseorang terlebih menyangkut urusan pekerjaan amarah yang tersimpan di hati dapat meledak berubah menjadi ejekan.
Meskipun ejekan tersebut dapat terdengar lucu bila diucapkan saat situasi santai namun ingatlah bahwa kamu di sini sebagai seorang tenaga profesional.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kalimat dan menggunakan kata-kata yang pantas didengar sekalipun sedang mengutarakan keluhan.
4. Bersedia untuk mendengarkan
Saat diskusi sedang berlangsung akan ada waktu rekan kerjamu menyampaikan uneg-uneg mengenai masalah dan halangan yang dihadapinya di tempat kerja. Oleh karena itu, berusahalah untuk mendengarkan keluh kesahnya.
Kesediaan mendengarkan adalah sesuatu yang mahal. Ketika rekan kerja mengetahui kamu bersedia untuk mendengarkan kesusahannya maka tumbuhlah rasa respect yang kemudian dapat menjadi jembatan agar proses pekerjaan berjalan lancar.
Itu dia beberapa strategi yang dapat kamu gunakan guna menghadapi rekan kerja yang keras kepala. Memang tidak semua orang sulit diajak bekerja sama namun tetap saja carilah solusi terbaik jika kejadian ini menimpa di tempat kerja. Semoga informasi di atas membantu ya!
Baca Juga
-
4 Kiat Kerja Kelompok dengan Efektif, Anti-Ribet dan Drama!
-
4 Rekomendasi Drakor Dibintangi Park Hae Jin, Terbaru Ada The Killing Vote
-
4 Film dan Drama yang dibintangi oleh Ahn Jae Hong, Terbaru Ada Mask Girl
-
4 Rekomendasi Drama Korea yang Angkat Kisah Vampir, Tidak Selalu Seram!
-
Ungkap Sisi Gelap, Ini 4 Rekomendasi Drama Korea dengan Tema Pendidikan
Artikel Terkait
-
Review The Ants Underground Kingdom: Game Bangun Kerajaan Semut, Seberapa Bikin Ketagihan?
-
50 Ucapan Minal Aidzin untuk Bos dan Rekan Kerja Sambut Idul Fitri 2025
-
Local Brand Winter: Gelombang Surut Brand Lokal, Bagaimana Cara Bertahan?
-
Presiden Prabowo Panggil Empat Dirut Bank Himbara ke Istana, Bahas Keuangan Inklusif
-
Generasi Sandwich, Bertahan di Tengah Himpitan Tanggung Jawab Keluarga
Lifestyle
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
-
Tampil Menarik dan Keren! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Yoon STAYC
-
4 Gaya Andalan Chaeyoung TWICE yang Bisa Kamu Tiru untuk Outfit Sehari-hari
-
Struktur 'Sawang' dalam Daily Conversation, Kata Kerja atau Kata Benda Sih?
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?