Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Budi Prathama
Ilustrasi ciri pemimpin red flag. (Pixabay/@geralt)

Dalam sebuah organisasi atau bahkan perusahaan, relasi antara pemimpin dan anggota menjadi sangat penting. Tugas dan tanggungjawab masing-masing mesti bisa terkoneksi dengan baik guna visi dan tujuan organisasi tersebut dapat terwujud dengan baik.

Kualitas dalam sebuah organisasi, tentu tidak bisa lepas dari karakter dan cara seorang pemimpin untuk membawa rado organisasi tersebut, terlebih lagi bagaimana seorang pemimpin mampu bekerja sama dengan anggotanya.

Jika pemimpin tidak mampu menunjukkan sikap dan kerja positif terhadap anggotanya, bisa saja anggota merasa tidak akan betah untuk bertahan lama dalam organisasi dan memutuskan untuk keluar, sehingga kondisi tersebut jelas dapat menghambat untuk mencapai tujuan organisasi.

Salah satu ciri negatif seorang pemimpin yaitu red flag. Pemimpin red flag didefinisikan sebagai pemimpin yang menunjukkan tanda-tanda negatif yang dapat menimbulkan potensi masalah dan memiliki kepribadian yang bersifat destruktif.

Pemimpin red flag ini akan secara tidak sadar menciptakan budaya yang toxic dan menyebabkan lingkungan organisasi menjadi tidak sehat.

Untuk itu penting kiranya mengetahui ciri pemimpin red flag dan patut untuk menjadi bahan evaluasi bagi seorang pemimpin di organisasi. Menyadur dari akun Instagram @pemimpin.indonesia, berikut ini setidaknya ada tiga ciri pemimpin red flag yang sering tidak disadari.

1. Tidak ada transparansi 

Mesti disadari bahwa organisasi melibatkan banyak orang, bukan milik seorang pemimpin saja. Sebagai anggota, pastinya kita butuh adanya transparansi dari seorang pemimpin, terutama transparansi dalam pengambilan keputusan.

Karena jika tidak ada transparansi, hal itu tentu dapat menimbulkan ketidakpercayaan anggota terhadap pemimpin.

2. Menolak kritik dan saran 

Jika ada pemimpin yang menolak kritik dan saran dari anggotanya, ini bisa dibilang sebagai pemimpin otoriter yang menganggap bahwa semua keputusan yang diambilnya adalah benar.

Hal ini harus dihindari karena kita sebagai anggota nantinya tidak akan bisa mendistribusikan ide dan inovasi baru jika memiliki pemimpin seperti ini.

3. Impulsive decision

Pengambilan keputusan secara impulsif dari seorang pemimpin dapat menyebabkan renggangnya kominukasi antara pemimpin dan anggotanya.

Pemimpin dengan ciri seperti ini akan cenderung memikirkan dirinya sendiri ketika mengambil keputusan dan menghiraukan keadaan anggotanya.

Nah, itulah ciri pemimpin red flag yang kadang tidak disadari. Ciri pemimpin seperti itu tentunya tidak baik dipertahankan dalam sebuah organisasi jika masih ingin organisasi tersebut dapat bertahan lama dan bisa mencapai tujuannya. Kira-kira, apakah kamu pernah menemukan model pemimpin seperti itu?

Budi Prathama