Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Alfanni Nurul
Dua orang yang sedang berbicara serius untuk saling memaafkan (pexels.com/Liza Summer)

Ketika seseorang menyakiti kita, terkadang tidak mudah untuk memaafkan. Apalagi jika kita terlalu sering disakiti dan dikhianati oleh seseorang, kata maaf seakan begitu mahal untuk diberikan. Maka tak jarang orang yang disakit sulit untuk memaafkan secara tulus karena beranggapan akan disakiti kembali.

Namun, seseorang yang kesulitan memaafkan orang lain terkadang diliputi perasaan tidak tenang. Jika dimaafkan secara percuma, ditakutkan ia akan kembali disakiti. Apalagi setelah perbuatan yang dilakukan benar-benar melewati batas dan menyebabkan perasaan sakit hati terdalam. Alhasil, beberapa orang yang disakiti memilih memutus hubungan dengan seseorang yang menyakitinya.

Dikutip dari washingtonpost.com, seorang konselor pernikahan bernama Everett Worthington melakukan penelitian di 5 negara termasuk Indonesia terkait sikap saling memaafkan terhadap kesehatan mental. Hasilnya, sikap saling memaafkan menunjukkan penurunan gejala depresi dan kecemasan. 

Sikap saling memaafkan sangat berdampak baik pada kesehatan mental. Berikut 3 manfaat saling memaafkan dan pengampunan tulus kepada seseorang yang telah menyakiti kita.

1. Memberikan kedamaian hati

Seseorang yang mampu melepaskan beban amarah dan mau memaafkan akan lebih tenang hatinya. Tidak ada kecemasan dan perasaan sakit hati yang mendalam. Kedamaian hati akan lebih dirasakan ketika kita memaafkan daripada terus memendam sakit hati luar biasa.

BACA JUGA: 3 Manfaat Putus Cinta, Bikin Kita Lebih Fokus!

2. Hidup lebih sehat

Jika kita tidak bisa memaafkan karena sakit hati yang mendalam, bisa saja gejala gangguan kesehatan fisik menyerang. Perasaan marah dan sakit hati dapat meningkatan tekanan darah, peningkatan detak jantung, atau gangguan tidur. Oleh karena itu, sikap saling memaafkan akan melepaskan rasa marah dan sakit hati sehingga tubuh lebih rileks. Tentunya, sikap memaafkan akan mengurangi stres. 

3. Memperbaiki hubungan 

Beberapa pengkhiatan tak jarang datang dari orang terdekat, baik sahabat, pasangan, atau keluarga. Memang tak mudah untuk memaafkan tetapi dengan memutus hubungan tidaklah memperbaiki masalah. Akan lebih baik jika kita mulai melepaskan hal buruk yang menyakitkan di masa lalu dan memaafkan perlakuan orang terdekat yang menyakiti kita. Bisa saja dengan memaafkan secara tulus, hubungan akan kembali terjalin bahkan lebih erat dan akrab dibanding sebelumnya. 

Itulah 3 manfaat sikap memaafkan bagi diri kita. Melupakan dan menerima hal buruk yang telah menimpa kita di masa lalu akan lebih baik dibandingkan memendam sampai entah kapan perasaan marah itu berhenti. Dengan memaafkan, kita melepaskan beban sakit hati pada diri kita dan move on dari masa lalu yang menyakitkan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Alfanni Nurul