Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | TB Asnawi
Ilustrasi Keamanan (Pexels/Pixabay)

Dalam dunia yang semakin terhubung dan didominasi oleh kecerdasan buatan (AI), tidak bisa dipungkiri bahwa rahasia privasi kita menjadi semakin terancam. Namun, jangan khawatir! Ada 6 strategi ampuh yang bisa diterapkan untuk menjaga keutuhan privasi kita di era AI ini.

Mari simak bersama-sama bagaimana kita dapat melindungi informasi pribadi dengan efektif dan cerdas.

1. Jangan bagikan data sensitif dengan AI Chatbots

Dalam Era AI, chatbot AI semakin populer sebagai asisten pribadi yang menangani berbagai tugas seperti email, perencanaan perjalanan, hingga memberikan saran kata sandi.

Namun, perlu diwaspadai bahwa chatbot AI dapat menghadirkan risiko privasi dan keamanan. Informasi pribadi atau sensitif yang dibagikan dengan chatbot bisa menjadi target empuk bagi peretas yang berusaha mencuri data sensitif.

Meskipun perusahaan besar seperti Google dan Microsoft berupaya melindungi data kita, tindakan pencegahan dari pengguna juga sangat penting untuk menghindari risiko menjadi korban peretas. Jadi, bijaklah dalam berinteraksi dengan chatbot AI dan hindari berbagi data yang berharga secara pribadi atau sensitif.

2. Berhati-hatilah dengan apa yang dibagikan secara online

Dalam era AI, perlu berhati-hati dengan apa yang kita bagikan secara online. Teks, gambar, video, dan catatan suara yang kita bagi menjadi sumber berharga bagi pengembang AI yang ingin melatih model mereka. Sayangnya, undang-undang yang relatif longgar mengenai akses data untuk melatih model AI membuat hampir semuanya bisa diakses secara bebas.

Hal ini menimbulkan masalah keamanan dan reputasi serius karena data kita dapat disimpan di server jarak jauh dan digunakan tanpa izin kita untuk melatih sistem AI. Algoritme AI saat ini sangat canggih dan mampu membuat manipulasi video, gambar, dan audio yang sangat realistis, sehingga berbagi terlalu banyak informasi pribadi atau konten visual online meningkatkan risiko identitas kita disalahgunakan.

3. Data aktivitas online

Aktivitas online kita rentan terhadap analisis oleh algoritme AI, bahkan hal-hal pribadi yang tidak ingin kita bagikan secara terbuka. Hal ini dapat mengancam privasi kita, mempengaruhi kesempatan kerja, hubungan, dan reputasi online secara keseluruhan. Informasi negatif yang terekam oleh alat AI dapat memperkuat bias dan mempengaruhi persepsi tentang diri kita.

Meskipun orang masih mengandalkan mesin pencari seperti Google, chatbot AI semakin menjadi alternatif yang populer. Dalam waktu dekat, chatbot mungkin akan menjadi metode utama untuk mencari informasi tentang seseorang. Oleh karena itu, data aktivitas online yang terkumpul saat ini akan berperan dalam membentuk bagaimana algoritme AI menggambarkan kita di masa depan.

4. Anonimitas

Anonimitas online semakin penting untuk melindungi privasi kita dari sistem AI yang dapat membangun profil akurat berdasarkan jejak digital yang kita tinggalkan. Data kita tidak hanya dibeli oleh perusahaan, tetapi alat AI dapat dengan mudah mengendus dan memanfaatkannya untuk membentuk representasi valid tentang kepribadian kita.

Untuk melawan ini, kita dapat mulai dengan menggunakan browser web anonim, berlangganan VPN, variasikan nama pengguna di layanan online, dan gunakan email sekali pakai untuk menjaga diri tetap anonim dan melindungi identitas kita saat berada di dunia maya yang semakin canggih.

5. Gunakan kata sandi yang lebih kuat

Di era AI yang semakin canggih, penting bagi kita untuk melindungi privasi dan data kita dengan strategi yang tepat. Salah satunya adalah memastikan keamanan kata sandi yang digunakan dalam akun-akun online kita. Meski kita sering mendengar tentang pentingnya kata sandi yang kuat, namun AI juga semakin mampu membobol kata sandi tersebut. 

Perkembangan AI telah memungkinkan munculnya alat cracker kata sandi yang semakin cerdas, seperti PassGAN. Model ini dilatih menggunakan jutaan kata sandi asli yang bocor dari basis data. Selain itu, alat pembobol kata sandi bertenaga AI kini menggunakan teknik rekayasa sosial untuk membuat tebakan kata sandi terbaik. Oleh karena itu, untuk tetap aman, penting bagi kita untuk membuat kata sandi yang lebih kuat, sekitar 20 karakter, yang sulit diretas namun mudah diingat. 

6. Baca Kebijakan Privasi

Salah satu langkah penting yang sering terlupakan adalah membaca dan memahami kebijakan privasi dari layanan web yang kita gunakan. Meskipun terkadang membosankan, membaca kebijakan privasi akan memberi kita gambaran tentang bagaimana data kita akan ditangani oleh situs web tersebut. Jika ada ketentuan yang meragukan, kita harus berhati-hati sebelum menyetujui penggunaan data oleh situs web.

Hal ini juga berlaku ketika berinteraksi dengan chatbot seperti ChatGPT. Pastikan untuk memahami kebijakan privasi yang berlaku dan bagaimana data Anda akan digunakan sebelum menggunakan layanan tersebut. Dengan memahami kebijakan privasi, kita dapat lebih bijaksana dalam berbagi informasi dan menjaga privasi kita dari ancaman di era AI yang semakin maju.

Benar, tidak ada keraguan lagi bahwa era AI membawa tantangan baru bagi privasi kita. Namun, dengan menerapkan enam strategi ampuh yang telah kita bahas, kita dapat mempertahankan privasi dengan lebih baik.

Melindungi diri dari ancaman-ancaman tersebut tidaklah sulit, asalkan kita mengambil langkah-langkah yang tepat. Dengan begitu, kita dapat menjelajahi dunia digital dengan lebih aman dan tenang. Jadilah pintar dan berdayakan diri kita di era AI!

TB Asnawi