Setiap kampus di Indonesia tentunya pasti memiliki sebuah organisasi. Hadirnya organisasi di kampus sebagai wadah mahasiswa untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam berbagai bidang. Sebab, cukup banyak organisasi yang berdiri di kampus dengan bidang yang berbeda-beda.
Bukan hanya dalam lingkup universitas, biasanya setiap fakultas atau bahkan jurusan pun terkadang mempunyai organisasinya masing-masing. Mulai dari yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, kesehatan, politik, agama, olahraga, hingga kesenian. Mahasiswa mempunyai banyak pilihan untuk mengembangkan soft skill dan hard skill yang sudah mereka dapatkan di sekolah.
Namun, meskipun keberadaan organisasi menjadi wadah yang positif bagi mahasiswa, masih ada saja organisasi yang malah merugikan mahasiswanya. Bukan hanya rugi masalah waktu, namun juga tenaga, pikiran, dan materi. Kepengurusan organisasi yang tidak sehat tentunya tidak akan membuat mahasiswa berkembang.
Berikut merupakan ciri-ciri dari organisasi kampus yang terindikasi red flag yang harus segera kamu sadari.
1. Senior atau ketua organisasi yang bertindak seenaknya
Setiap organisasi tentunya mempunyai satu sosok pemimpin yang biasanya dipilih melalui musyawarah organisasi. Sosok pemimpin tentu harus menjadi figur yang dapat menjadi contoh bagi para anggotanya.
Jika sosok pemimpin tersebut tidak menjalankan perannya dengan baik, terlebih bertindak seenaknya, maka ada yang salah dengan organisasi tersebut. Apalagi jika wakil-wakil dia mendukung tindakannya tersebut. Maka kamu harus mencari strategi untuk mengatasi hal tersebut.
2. Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan dan tidak ada feedback
Organisasi kampus biasanya selalu mengadakan proker (program kerja) di setiap semesternya. Untuk mendapatkan dana proker, selain mengharapkan dana cair dari rektorat, organisasi juga biasanya akan mengandalkan anggotanya untuk mencari dana usaha (danus) melalui beragam cara seperti berjualan.
BACA JUGA: 4 Cara Mengobati Ketombe Kering yang Membandel Secara Permanen
Terkadang, ada anggota yang rela menombok hasil penjualan hingga harus menanggung rugi materi dan tenaga. Terlebih kalau tidak ada feedback yang diterima dari hasil kerja keras di lapangan.
3. Jobdesk yang banyak, namun tidak diapresiasi
Menjadi anggota di sebuah organisasi kampus umumnya tidak dibayar, beda halnya kalau magang di perusahaan.
Sebagai sebuah wadah untuk mengembangkan diri, tentunya organisasi harus memberikan apresiasi kepada anggotanya yang berkinerja baik, entah melalui sertifikat, penghargaan di media sosial, atau dalam bentuk apa pun itu guna menghargai kinerjanya.
Hal itu juga tentunya akan menjadi motivasi bagi para anggota lainnya untuk lebih bersemangat.
4. Ada circle di dalam circle
Organisasi merupakan kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Namun, apa artinya organisasi kalau di dalamnya tidak ada kekompakan satu dengan yang lainnya.
Bukan organisasi kalau setiap anggotanya malah membuat circle di dalam circle yang terkadang dapat membuat pergesekan di antara setiap anggota. Jelas organisasi tersebut benar-benar red flag dan harus ada satu sosok yang menjadi pembeda untuk mengatasi masalah itu.
5. Rapat tidak tahu waktu
Rapat adalah salah satu agenda yang sering dilakukan di dalam sebuah organisai untuk membahas segala hal yang berhubungan dengan keberlangsungan organisasi. Setiap mahasiswa tentunya mempunyai kesibukan dan agendanya masing-masing.
Jika rapat yang dilakukan tidak wajar alias menghabiskan waktu terlalu lama bahkan sampai larut malam, maka ada yang salah dengan sistem manajemen waktunya. Apalagi rapat yang dilakukan sama sekali tidak membuahkan hasil.
Itulah lima red flags organisasi kampus yang harus segera kamu sadari. Jika terlanjur sudah masuk ke dalam organisasi tersebut, itu artinya kamu yang harus mengambil peran untuk meluruskan segala kesahan yang ada. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
5 Cara agar Hidupmu Tidak selalu Dibayang-bayangi Pencapaian Orang
-
Sebuah Paradoks: Indonesia Negara Agraris, Tapi Doyan Impor Beras
-
Indonesia Krisis Pendidikan Tata Krama, Salah Siapa?
-
Menunggu Magis Caicedo di Lini Tengah Chelsea
-
5 Hal yang Harus Dihindari Mahasiswa Baru saat Ospek, Jangan Anggap Sepele!
Artikel Terkait
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Perintahkan Mendikdasmen Masalah Zonasi, Publik Singgung IPK Hingga Kampus Gibran: Wapres Ini Offside Ya
-
Ulasan Komik Three Mas Getir, Tingkah Random Mahasiswa yang Bikin Ngakak
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
Lifestyle
-
Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
-
3 Sheet Mask yang Mengandung Ceramide, Ampuh Merawat Kesehatan Skin Barrier
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
Terkini
-
Kurang Berbakat di MotoGP, Aleix Espargaro Membayarnya dengan Kerja Keras
-
Review Film We Live in Time, Kisah Romansa yang Dibintangi Andrew Garfield
-
Generasi Alpha dan Revolusi Parenting: Antara Teknologi dan Nilai Tradisional
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Kurang Menit Bermain, Apakah Sandy Walsh Ikuti Nasib Shayne Pattynama?