Mungkin beberapa orang di dunia ini belum tahu apa sih ChatGPT itu? dan apa kegunaannya bagi para pelajar maupun mahasiswa? Yuk, disimak penjelasan singkat ini.
ChatGPT merupakan teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) yang sekarang menjadi pusat perhatian dunia. ChatGPT telah menjadi alat yang sangat berharga dalam berbagai aspek kehidupan. Kira-kira apa sih kegunaan ChatGPT ini sampai bisa menjadi alat yang sangat berharga?
Dengan menggunakan ChatGPT, pengguna dapat mengajukan pertanyaan ataupun pernyataan dan nantinya ChatGPT tersebut akan merespon dengan memberikan jawaban yang sesuai informasi berdasarkan data yang telah dipelajari selama alat atau sistem tersebut dilatih. Maka dari itu kenapa para pelajar maupun mahasiswa senang sekali menggunakan ChatGPT ini Apakah jawaban dari pertanyaan maupun pernyataan itu benar? Oh, tentu saja tidak.
ChatGPT ini seperti alat pada umumnya, ada situasi di mana ChatGPT tidak selalu membantu pekerjaan kita, bahkan bisa saja menjadi hambatan. Hayo ngaku siapa di sini yang sering menggunakan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan? Yuk disimak beberapa bukti bahwa ChatGPT ternyata tidak selamanya membantu pekerjaan saya.
Keterbatasan pemahaman konteks
Meskipun ChatGPT ini sangatlah canggih dan mampu menghasilkan hasil yang terlihat meyakinkan, ia juga memiliki keterbatasan dalam memahami konteks. ChatGPT ini tidak selalu memahami konteks secara mendalam dan dapat menghasilkan informasi yang tidak benar atau tidak akurat. Bahaya sekali bukan apabila hal ini terjadi dengan kita?
Oleh karena itu, informasi yang diberikan oleh ChatGPT harus selalu diperiksa sebelum digunakan sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan.
Risiko kesalahan interpretasi
Sudah ditemukan beberapa kasus bahwa ChatGPT ini salah menginterpretasi atau gagal dalam menjawab pertanyaan maupun pernyataan. Seperti eksperimen yang dilakukan oleh media asal Singapura beberapa waktu lalu. Dalam eksperimen tersebut ChatGPT diberikan soal ujian Primary School Leaving Exam (PSLE), ujian ini dilakukan oleh siswa sekolah dasar (SD) untuk melanjutkan tahap pendidikan berikutnya.
ChatGPT ini diberikan soal matematika, sains, dan bahasa Inggris dari lembaran PSLE tahun 2020 hingga 2022. Namun siapa sangka, ChatGPT tersebut hanya mendapatkan angka 16 dari 100 soal matematika, 21 dari 100 soal sains, dan 11 dari 20 soal bahasa Inggris yang dikerjakannya. Sangat mengejutkan bukan? Jadi, kita harus mengakui bahwa ada risiko yang sangat besar dari kesalahan interpretasi atau kegagalan yang mungkin terjadi pada saat menggunakan ChatGPT.
Jawaban yang tidak akurat
Salah satu masalah serius yang sering ditemukan adalah jawaban tidak akurat yang dihasilkan oleh ChatGPT. ChatGPT ini adalah alat yang digerakkan oleh bot, bukan materi yang memiliki pemahaman dan penalaran seperti manusia. Meskipun teknologi ini telah mengesankan banyak orang untuk menghasilkan jawaban yang terlihat atau terdengar sangat meyakinkan, namun terdapat masalah pada pemahaman yang terbatas dari sistem ChatGPT tersebut yang membuat jawaban tidak akurat.
Mungkin kita dapat menggunakan ChatGPT ini sebagai gambaran saja, tidak untuk di copy paste semua jawaban yang diberikan oleh sistem ini. Bayangkan saja apabila kita mengcopy paste semua jawaban yang diberikan oleh ChatGPT ini ke dalam tugas, percayalah pasti hasilnya tidak akan memuaskan. Kira-kira hal ini bisa menjadi berkah atau musibah?
Kesulitan dalam menyusun informasi yang tepat
ChatGPT mungkin tidak sepenuhnya memahami pertanyaan atau pernyataan dari pengguna karena terdapat perbedaan bahasa atau konteks yang tidak pasti. Hal ini dapat menyebabkan respon dari ChatGPT yang tidak tepat. Terkadang, penggunaan bahasa yang tidak tepat atau tidak jelas dalam pertanyaan atau pernyataan dapat membuat ChatGPT menghasilkan jawaban yang kurang tepat bahkan tidak sesuai.
Meskipun ChatGPT ini sangatlah canggih, ia tidak memiliki kemampuan penalaran seperti manusia. Hal ini menandakan bahwa dalam beberapa situasi ChatGPT ini mungkin tidak dapat menyusun informasi dengan tepat. Jadi, untuk yang sering menggunakan ChatGPT, apakah hal ini menjadi sebuah masalah? atau sebuah solusi agar tidak ketergantungan dengan bot ini?
Kendala dalam memahami pertanyaan yang rumit
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ChatGPT ini didasarkan pada sistem yang berbasis bot, bukan pada kemampuan penalaran atau pemahaman seperti manusia, jadi ia mungkin tidak selalu dapat menjawab pertanyaan atau pernyataan yang melibatkan pemahaman konteks yang berbelit-belit.
Tidak hanya itu, mungkin ChatGPT ini juga memiliki batasan pada banyaknya kalimat yang akan ditanyakan. Pertanyaan ataupun pernyataan yang terlalu panjang atau rumit mungkin sulit dipahami atau dijawab dengan tepat karena keterbatasan ini.
Meskipun ChatGPT adalah sistem yang sangat berguna dan dapat membantu dalam menjawab pertanyaan maupun pernyataan, penting juga untuk mengetahui keterbatasannya. Penggunaan ChatGPT yang bijak dan memiliki pemahaman yang baik tentang ChatGPT itu dapat memberikan nilai tambahan dan menjadikan hal itu kunci untuk memanfaatkannya secara efektif. Kita tidak boleh lupa bahwa teknologi adalah alat yang mendukung, bukan pengganti peran manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan kita.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Gauss2: Generasi AI Terbaru dari Samsung yang Hadirkan Banyak Fitur Cerdas
-
Investasi Syariah Futuristik: KISI Buka Peluang di Sektor AI dan EV
-
Xiaomi Perluas Jangkauan AI ke Poco X6 Pro Melalui HyperOS 2.0
-
Siap Bersaing di Indonesia, AC AI Inverter dari TCL Tawarkan Harga Terjangkau
-
Lenovo Yoga Slim 7i Aura Edition Meluncur ke Indonesia, Laptop AI Harga Rp 25 Juta
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
-
4 Rekomendasi OOTD Kasual Ryu Hye Young, Bikin Tampil Lebih Trendy Saat Hangout
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
-
Prediksi Trend Fashion 2025: Angkat Isu Lingkungan, Gender hingga Teknologi
-
3 Pelembab Panthenol untuk Redness dengan Harga Terjangkau, Cuma Rp48 Ribu
Terkini
-
Memperbaiki Kesalahan di Masa Lalu dalam Novel 'Ten Years Challenge'
-
Absen Lawan Australia, Posisi Justin Hubner akan Digantikan Elkan Baggott?
-
Jennie-Lisa, XG, Hingga ENHYPEN Dikonfirmasi Tampil di Coachella 2025
-
Bojan Hodak Sebut Persib Bandung Terbebani 'Juara Bertahan', Ini Alasannya
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri