Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Patricia Windya Sari
Ilustrasi dingin (pexels.com/@ClemOnojeghuo)

Musim kemarau tahun 2024 di Pulau Jawa membawa kejutan dengan suhu yang lebih dingin dari biasanya. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini dimulai pada bulan Mei, mencapai puncaknya pada Juli, dan diperkirakan berakhir pada bulan Oktober.

Namun, anomali cuaca yang terjadi membuat masyarakat harus lebih waspada. Berikut ini tiga hal yang harus dihindari agar tetap sehat dan nyaman selama fenomena cuaca dingin yang tidak biasa ini.

1. Mengabaikan Perubahan Suhu Ekstrem

Jangan anggap remeh perubahan suhu yang ekstrem. Meskipun bulan Juli biasanya identik dengan cuaca panas, suhu yang lebih dingin dari biasanya dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Misalnya, laporan BMKG menunjukkan bahwa suhu di beberapa wilayah Jawa turun hingga 15°C pada malam hari, jauh di bawah rata-rata normal yang berkisar 20°C.

Dampaknya, banyak warga mengalami masalah kesehatan seperti flu dan demam. Pastikan untuk selalu mengenakan pakaian hangat terutama saat keluar rumah di malam hari atau pagi hari. Gunakan jaket, syal, dan kaos kaki untuk menjaga tubuh tetap hangat.

2. Tidak Menjaga Asupan Nutrisi dan Hidrasi

Saat cuaca dingin, tubuh kita memerlukan lebih banyak energi untuk mempertahankan suhu tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga hidrasi.

Hindari minuman dingin dan pilihlah minuman hangat yang dapat membantu menghangatkan tubuh dari dalam. Sebagai contoh, konsumsi jahe hangat atau teh herbal dapat meningkatkan sirkulasi darah dan menghangatkan tubuh.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa asupan kalori harian meningkat sekitar 10-20% saat cuaca dingin karena tubuh memerlukan energi ekstra untuk memanaskan diri.

Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan kaya protein dan vitamin seperti sup ayam, sayuran hijau, dan buah-buahan.

3. Mengabaikan Kebersihan Lingkungan

Cuaca dingin sering kali membuat kita enggan untuk melakukan aktivitas luar ruangan, termasuk membersihkan lingkungan sekitar. Padahal, kebersihan lingkungan sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.

Misalnya, dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, kita dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit seperti flu dan infeksi saluran pernapasan.

Tetap lakukan pembersihan rutin dan pastikan ventilasi udara di rumah berjalan baik untuk menghindari penumpukan debu dan alergen yang dapat mempengaruhi kesehatan. Data dari WHO menunjukkan bahwa lingkungan yang bersih dapat mengurangi risiko penyakit hingga 30%.

Cuaca dingin yang tidak biasa di musim kemarau tahun ini memang menuntut perhatian lebih dari kita semua. Dengan menghindari hal-hal di atas, diharapkan kita dapat tetap menjaga kesehatan dan kenyamanan selama menghadapi anomali cuaca ini.

Tetap waspada dan selalu periksa update cuaca dari BMKG untuk mendapatkan informasi terkini.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Patricia Windya Sari