Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Trisno Widodo
Ilustrasi bekerja (Pexels/Burst)

Di era digital yang terus berkembang, dunia kerja menuntut para profesional untuk terus meningkatkan keterampilan mereka. Dua cara populer untuk mencapai hal ini adalah melalui microcredentials dan sertifikat online. Namun, manakah yang lebih dibutuhkan oleh dunia kerja saat ini? Mari kita bahas dengan gaya santai dan informatif.

Apa Itu Microcredentials dan Sertifikat Online?

Microcredentials adalah program sertifikasi yang berfokus pada keterampilan spesifik dalam waktu singkat. Biasanya, program ini berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan dan bertujuan memberikan pengetahuan praktis yang langsung bisa diterapkan di dunia kerja. Contohnya, kursus Digital Marketing Strategy atau Data Analyst for Business yang ditawarkan oleh berbagai platform pembelajaran.

Sementara itu, sertifikat online adalah bukti bahwa seseorang telah menyelesaikan kursus atau pelatihan tertentu secara daring. Durasi dan cakupan materinya beragam, mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, serta mencakup berbagai bidang. Sertifikat ini biasanya diberikan oleh platform pembelajaran atau institusi pendidikan sebagai pengakuan atas kompetensi yang telah diperoleh.

Mana yang Lebih Dibutuhkan Dunia Kerja?

Saat ini, dunia kerja lebih menghargai keterampilan yang spesifik dan dapat langsung diterapkan. Dalam hal ini, microcredentials memiliki keunggulan karena lebih terarah dan relevan dengan kebutuhan industri. Program ini sering dikembangkan bersama pelaku industri, sehingga materi yang diajarkan selaras dengan tren dan tuntutan pasar.

Namun, sertifikat online tetap memiliki nilai tersendiri. Sertifikat ini bisa menjadi langkah awal untuk memahami suatu bidang sebelum mendalaminya lebih lanjut. Fleksibilitasnya juga menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin belajar tanpa komitmen waktu yang terlalu panjang. Hanya saja, penting untuk memastikan bahwa sertifikat diperoleh dari institusi atau platform yang diakui agar memiliki nilai lebih di mata pemberi kerja.

Dampak di Dunia Kerja

Saat ini, banyak perusahaan mulai mengakui microcredentials sebagai bukti keterampilan yang relevan. Misalnya, seseorang dengan microcredential di bidang Cybersecurity in Digital Business kemungkinan lebih dipertimbangkan untuk posisi keamanan siber dibandingkan mereka yang hanya memiliki pengetahuan umum tanpa sertifikasi spesifik.

Selain itu, institusi pendidikan tinggi seperti Binus University juga telah mengintegrasikan program microcredential ke dalam kurikulum mereka, memastikan bahwa lulusannya siap menghadapi kebutuhan industri modern.

Dalam persaingan kerja yang semakin ketat, memiliki keterampilan spesifik yang diakui secara formal menjadi nilai tambah yang signifikan. Microcredentials menawarkan solusi dengan program yang lebih fokus dan sesuai dengan kebutuhan industri, sementara sertifikat online tetap memiliki peran sebagai sarana awal untuk memperluas wawasan.

Pilihan terbaik tergantung pada tujuan karier dan kebutuhan masing-masing individu. Yang terpenting, terus berinvestasi dalam pengembangan diri agar tetap relevan dan kompetitif di dunia kerja yang terus berubah.

Trisno Widodo

Baca Juga