Hikmawan Firdaus | Rahmah Nabilah Susilo
Ilustrasi menanam tumbuhan di rumah (Unsplash/Yael Gonzalez)
Rahmah Nabilah Susilo

Hidup di kota besar seringkali membuat kita sulit untuk menikmati suasana hijau dan menanam tanaman sendiri. Terbatasnya lahan menjadi salah satu hambatan utama bagi warga kota yang ingin berkebun

Namun, jangan khawatir! Urban gardening atau berkebun di perkotaan bisa menjadi solusi praktis dan menyenangkan untuk menghadirkan ruang hijau di tengah padatnya pemukiman.Dengan urban gardening, siapa pun bisa menanam tanaman dan menciptakan taman kecil meski hanya dengan memanfaatkan ruang yang terbatas.

Urban gardening adalah praktik menanam tanaman, sayur, dan bahkan buah-buahan di area perkotaan dengan memanfaatkan ruang terbatas seperti balkon, teras, atap rumah, atau bahkan pot-pot kecil di dalam ruangan. Metode ini semakin populer di kalangan masyarakat perkotaan yang ingin hidup lebih sehat dan berkelanjutan tanpa harus memiliki halaman luas.

Selain menambah keindahan dan kesegaran di rumah, urban gardening menawarkan banyak manfaat nyata. Pertama, kamu dapat menghasilkan pangan sehat sendiri dengan bahan makanan yang segar dan bebas dari pestisida atau bahan kimia berbahaya. 

Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi kesehatan keluarga, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap keamanan pangan. 

Kedua, berkebun juga dikenal sebagai aktivitas yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati karena kegiatan ini melibatkan kontak dengan alam dan memberikan rasa pencapaian ketika tanaman tumbuh dan berbuah. 

Ketiga, tanaman yang kita rawat membantu meningkatkan kualitas udara di sekitar rumah dengan menyerap polusi dan menghasilkan oksigen, yang tentu sangat dibutuhkan di lingkungan perkotaan yang penuh polusi.

Dari segi ekonomi, urban gardening dapat membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga karena kita bisa menanam sendiri sayur, rempah, dan bahkan beberapa jenis buah yang biasa dibeli di pasar. 

Selain itu, kegiatan ini mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, sebab meminimalkan kebutuhan transportasi bahan makanan yang biasanya menyumbang emisi karbon cukup besar. Dengan demikian, urban gardening tidak hanya menguntungkan secara individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan secara luas.

Untuk memulai urban gardening, kamu tidak perlu lahan luas. Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari cukup, seperti balkon, jendela, atau atap rumah. Gunakan wadah seperti pot, ember bekas, atau kotak kayu sebagai media tanam, dan pilih tanaman yang mudah tumbuh seperti kangkung, bayam, selada, tomat, atau cabai. 

Pastikan tanaman mendapat air dan nutrisi yang cukup, serta manfaatkan teknik bertanam vertikal agar lahan semakin efektif dengan menggunakan rak atau dinding.

Seiring semakin padatnya wilayah perkotaan dan menipisnya ruang terbuka hijau, urban gardening hadir sebagai solusi yang bukan hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan lokal. 

Pemerintah dan komunitas di beberapa kota besar bahkan mulai menggalakkan program urban farming untuk mengajak masyarakat memanfaatkan ruang terbatas secara produktif. 

Jadi, meskipun kamu tidak punya lahan luas, bukan berarti tidak bisa berkebun. Dengan urban gardening, kamu bisa menghadirkan sentuhan hijau dan mendapatkan manfaat kesehatan di rumah, sekaligus ikut menjaga kelestarian lingkungan kota. Yuk, mulai berkebun di rumah dan jadikan kota kita lebih asri!