Lama tak berkunjung ke tempat ini, saya tiba-tiba disuguhkan alunan musik reggae. Tiga orang yang entah siapa, tiba-tiba naik ke panggung, menyetel gitar, bas serta drum.
"Tes, cek, coba," kata salah satu personilnya.
Awalnya mereka saya pikir hanya bercanda. namun ternyata serius. Maksudnya, serius menghipnotis pengunjung yang malam itu hanya beberapa gelintir orang. Satu dua lagu dimainkanya dengan selingan canda. Ingatan saya langsung mampir pada seorang yang tenar beberapa waktu lalu, mendiang Mbah Surip.
Ketiga orang itu, mungkin prediksi saya masih remaja, membawakan lagu-lagu reggae. Dari mulai karya Bob Marley, hingga entah karya siapa. Namun yang pasti, mendengar musik reggae tengah malam itu sesuatu.
Warung Apresiasi atau biasa disebut Wapress, banyak disinggahi orang-orang yang kini punya nama. Sebut saja seniman seperti WS Rendra, ada juga Rieke Dyah Pitaloka, hingga Iwan Fals. Mereka pernah tampil di sini.
Dikirim oleh Surya, Jakarta
Tag
Baca Juga
-
Rayakan Ulang Tahun ke-36, Ini 4 Rekomendasi Drama China Jing Boran
-
Sambal Goang yang Super Pedas, Pecel Lele 5 Saudara Primadona Baru Jambi
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?
News
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat
-
Resmi Cerai, Ini 5 Perjalanan Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terkini
-
Rayakan Ulang Tahun ke-36, Ini 4 Rekomendasi Drama China Jing Boran
-
Sambal Goang yang Super Pedas, Pecel Lele 5 Saudara Primadona Baru Jambi
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?