Arus balik mudik di Jalan Lintas Timur Sumatra terganggu akibat derasnya air Sungai Tungkal yang menyebabkan banjir sampai ke permukaan jalan pada hari Selasa (8/4/2025) di Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan. Banjir terjadi akibat hujan berturut-turut turun selama tiga hari.
Peristiwa ini membuat kemacetan panjang sejauh 7 km lebih hingga sejumlah mobil melawan arus karena telah menunggu berjam-jam tidak ada kemajuan. Padatnya lalu lintas membuat kendaraan yang berada di jalur sebaliknya sulit melewati jalanan akibat jalan digunakan oleh pemudik yang melawan arus.
Beberapa mobil juga telah melakukan pemutaran arah kembali akibat banjir makin deras dan tidak dapat dilalui. Bahkan, para pemudik masih sempat berjalan kaki untuk membeli berbagai jajanan makanan dan minuman di minimarket setempat.
Selama perjalanan ditempuh, para pemudik menghabiskan waktu selama kurang lebih 3 jam dalam kemacetan panjang. Apalagi jika di tengah kemacetan ingin mengisi bahan bakar kendaraan pun masih cukup jauh jarak yang perlu dilalui.
Banyak sekali mobil yang beristirahat di Kantor Camat Tungkal Jaya dan warung sederhana di daerah sekitar sebelum melanjutkan perjalanan melewati jalanan banjir. Pemudik mengisi istirahat itu dengan melaksanakan salat, makan malam, dan duduk sambil berbincang-bincang.
Ketika menempuh perjalanan sebelum kemacetan, terlihat banyak pemudik yang memberikan kode isyarat dalam mobil untuk tidak meneruskan perjalanan, sebab beberapa mobil kecil tidak mampu untuk melewati banjir tersebut karena sudah makin tinggi.
Pemudik juga bingung setelah mengetahui kejadian ini, sebab perjalanan tidak dapat diteruskan. Jika ingin melewati jalan lainnya, pemudik perlu menempuh perjalanan dengan jarak yang jauh pula. Oleh karena itu, sebagian besar lebih memilih untuk tetap beristirahat dan menunggu situasi kian membaik.
Volume kendaraan yang memasuki jalan ini terus bertambah hingga di malam hari sampai terjadi macet total. Dampak yang terjadi kepada para pemudik adalah minim untuk mendapatkan tempat peristirahatan selama kemacetan, hal itu terjadi karena sudah dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan yang melintas sebelumnya.
"Saya sudah hampir empat jam di sini, mobil nggak bergerak sama sekali. Tadi sempat coba cari jalan lain, tapi jaraknya lumayan jauh dan melelahkan. Banjir juga makin parah, pusing dengan keadaan seperti ini. Akhirnya, nunggu saja sambil istirahat di warung terdekat," ucap supir mobil pribadi.
Melalui aplikasi navigasi terlihat sejak pukul 15.00 WIB kemacetan terlihat sangat parah. Kendaraan mulai banyak melawan arah, banjir makin deras, dan situasi begitu kacau membuat para pemudik terpaksa harus beristirahat di jalan selama menempuh lalu lintas yang padat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Satlantas Polres Musi Banyuasin, saat ini terdapat pengalihan arus dari Palembang ke Jambi yakni melalui Betung, Sekayu, dan Musi Rawas. Untuk arah sebaliknya melalui Sarolangun, Lubuk Linggau, Betung, Sekayu, Musi Rawas, Lahat, dan Prabumulih.
Beberapa pemudik pun merespons bahwa jalur alternatif atau pengalihan arus tersebut melalui jalan yang tidak dalam keadaan baik untuk dilewati. Bahkan, masih ada perampok di jalan tersebut ketika dilalui malam hari.
Akhirnya, sebagian besar pemudik lebih memilih menunggu di lokasi peristirahatan dan menunggu banjir tersebut surut hingga kabarnya membaik. Tetapi, informasi yang baru didapatkan sekitar pukul 21.00 WIB berbanding terbalik yaitu banjir terus meninggi.
Harapan pemudik satu-satunya hingga di malam hari adalah banjir tersebut dapat surut kembali dan bisa dilintasi oleh kendaraan seperti biasanya. Namun, sampai di pagi hari ini pada hari Rabu (9/4/2025) keadaan belum membaik.
Satlantas Polres Musi Banyuasin telah meneruskan informasi kepada masyarakat untuk tetap bersabar dan lebih baik menggunakan jalur alternatif yang telah ditentukan melalui Jalan Lintas Tengah Sumatra.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
AI Ambil Alih Estetika, Apakah Pertanda Proses Kreatif Mulai Terpinggirkan?
-
Pendidikan di Era Digital: Bagaimana Jika Ki Hajar Dewantara Tahu AI?
-
Tamansiswa dan Merdeka Belajar: Sejalan atau Berseberangan?
-
Bongkar Rahasia Cek Akun yang Berhenti Mengikuti di Instagram via ChatGPT
-
Kulineran di Pariaman? Ini 4 Kuliner Andalan yang Harus Dicicipi!
Artikel Terkait
-
Sepi Pemudik, Konsumsi BBM Alami Penurunan Selama Mudik Lebaran
-
Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Saat Periode Lebaran, Begini Kekuatan Konstruksi YIA
-
Berkah Lebaran: Polusi Udara di Jakarta Turun Signifikan Selama Ditinggal Pemudik
-
Sejumlah 1,6 Juta Pemudik Kembali ke Jakarta: Kapan One Way Nasional Dicabut?
-
Apa yang Ditinggalkan Pemudik di Kampung Halaman?
News
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
Terkini
-
Usung Alter Ego, Lisa BLACKPINK Sukses Gebrak Panggung Coachella 2025
-
Mission Impossible - The Final Reckoning: Aksi Gila dan Serangan The Entity
-
2 Fakta Unik Aldyansyah Taher Pemain Timnas U-17: Punya Versatility di Luar Nalar!
-
3 Pahlawan dengan Quirk yang Tampak Licik dan Keji di Boku no Hero Academia
-
Persebaya Surabaya Siap Tempur Lawan Persija, Paul Munster: Saatnya Sprint!