Pendidikan di Korea Selatan (Korsel), ternyata jauh lebih berat ketimbang di Indonesia. Itu dilakukan agar para pelajar mampu masuk ke perguruan tinggi yang baik, dengan melewati kompetisi yang tinggi.
Selain di dalam kelas, para siswa juga mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah. Seluruh kegiatan tersebut memaksa pelajar di Korsel pulang ke rumah pada tengah malam.
Sebetulnya, metode pembelajaran seperti ini sudah menuai kritik para pengamat pendidikan. Tetapi, Pemerintah Korsel bersikeras memberlakukan sistem tersebut agar masa depan pelajar Korsel terang benderang.
Berikut ini adalah fakta-fakta menarik tentang pendidikan di Korea Selatan:
1. Sekolah selama 16 jam dalam sehari.
Anak berumur 13 dan 14 tahun bersekolah hingga pukul 17.00, usia 15 tahun bersekolah hingga pukul 19.00, dan usia1 6-18 tahun bersekolah dari pukul 07.00-22.00.
2. Sekolah di Hari Sabtu
Pada hari sabtu pelajar Korsel juga harus sekolah dengan jam pelajaran penuh. Sampai saat ini jadwal sekolah Korsel mulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu.
3. Guru adalah pekerjaan yang terhormat
Di Korea, ada pepatah "Guru setinggi Tuhan". Guru memegang posisi sosial yang berharga dan tinggi di masyarakat. Usia pensiun guru di Korsel tidak sampai 65 tahun. Tapi senioritas berarti gaji meningkat dan jam kerja seorang guru dikatakan lebih baik dari pekerjaan biasanya.
4. Mahalnya sarana proses pembelajaran
Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana yang lengkat seperti komputer yang terhubung ke sistem proyektor atau layar datar LCD.
5. Proses pemindahan guru selama 5 tahun sekali
Terdapat sistem bergilir dalam cara kerja guru. Guru bertugas di sekolah yang berbeda-beda setiap 5 tahun. Sistem ini bertujuan untuk memberikan setiap guru kesempatan yang adil untuk bekerja baik di sekolah yang bagus atau buruk.
6. Ruangan kelas seperti di dunia nyata
Beberapa sekolah memiliki ruangan dengan peralatan dan teknologi canggih, yang memungkinkan keadaan dalam ruangan tersebut tampak keadaan di lingkungan luar. Itu dilakukan agar para pelajar mempraktikkan langsung ilmu pembelajaran yang diterimanya. Seperti ruangan kelas ekonomi yang dilengkapi dengan lorong, rak, pasar mini atau ruangan kelas kesehatan yang dibuat seperti rumah sakit.
7. Hukuman fisik masih berlaku
Jika di Amerika hukuman fisik dalam kelas sudah dilarang, maka Korea masih menerapkan cara penyelesaian masalah dengan disiplin fisik di ruang kelas sekolah. Hal ini masih diperbolehkan, walaupun sudah ada kabar bahwa akan diberlakukan pemantauan yang ketat untuk mencegah terjadinya kekerasan guru kepada siswa, dan pelanggaran HAM.
8. Setiap pelajar memiliki "nama Inggris"
Para pelajar Korea diberikan nama Inggris untuk kelas bahasa Inggris. Tapi terkadang, penamaan kepada pelajar dilakukan sesuai kemauan guru Inggris mereka.
9. Pelajar bertanggung jawab atas kebersihan sekolah
Sekolah di Korsel mengajarkan para pelajar untuk bertanggung jawab atas kebersihan sekolah mereka. Petugas kebersihan sekolah hanya mengerjakan tugas-tugas utama seperti membersihkan kamar mandi, membersihkan lorong-lorong, ruang kelas, tangga, tapi untuk tugas membersihkan sampah di halaman sekolah, semua dilakukan oleh pelajar di pagi hari sebelum bel berbunyi.
10. Pelajar diperbolehkan menggunakan sandal di dalam kelas
Penduduk Korsel berpikir bahwa memakai sepatu di dalam ruangan akan membuat ruangan itu kotor. Guru dan pelajar harus berganti sepatu dari satu sepatu ke sepatu lain yang khusus digunakan saat di dalam ruangan saat memasuki gedung sekolah.
Dikirim oleh Delrina Debora
Anda memiliki foto atau artikel menarik? Silakan kirim ke email:yoursay@suara.com.
Tag
Baca Juga
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea
-
Julian Oerip Pemain Keturunan Mirip Tijjani Reijnders Grade A
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
Artikel Terkait
-
Keny Ortega Ungkap Proses Pembuatan Film High School Musical
-
Peduli Kesehatan Mental, Yoursay Gelar Kampanye Ur Mental Health Matter
-
Harapan untuk Presiden yang Baru: Kesetaraan Gender dalam Dunia Pendidikan
-
Healthy Body and Soul: Mengajak Perempuan Sadar Kesehatan Mental Sambil Berolahraga
-
Rebutkan Total Hadiah Rp10 Juta, Yoursay Gelar Kompetisi Surat untuk Presiden
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea
-
Julian Oerip Pemain Keturunan Mirip Tijjani Reijnders Grade A
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut