Scroll untuk membaca artikel
Arsito Hidayatullah | Arsito Hidayatullah
Ilustrasi berdoa bersama. [Suara.com]

Setiap manusia mempunyai kebutuhan, permasalahan, keinginan dan yang lainnya. Ketika kita membutuhkan semua itu, sudah seharusnya kita sebagai hamba yang lemah selalu meminta dan memohon kepada Allah SWT, mengaplikasikan firman Allah SWT yang setiap hari kita baca: "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan." (Al-Fatihah: 4)

Ketika kita berdoa, kita meyakini tiga aspek tauhid yang kita imani, yaitu tauhid uluhiyah, tauhid rububiyyah, tauhid asma wa sifat. Kita yakin Allah SWT sebagai Tuhan yang Esa dan mengatur segala kebutuhan hamba-Nya dan terkadang juga kita berdoa menggunakan nama dan sifat Allah SWT.

Bulan Ramadan adalah bulan di mana Allah SWT sangat dekat kepada para hamba-Nya. Ketika ibadah, kita sangat diperhatikan oleh Allah SWT. Begitu juga balasannya, dilipatgandakan oleh-Nya, dan juga doa-doa kita dinanti dan dikabulkan oleh Allah SWT.

Begitu banyak perintah berdoa sudah Allah SWT tegaskan dalam Alquran, salah satunya adalah ketika kita melihat firman Allah SWT perintah berpuasa di bulan Ramadan bersandingan dengan perintah berdoa kepada Allah SWT. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)

Ayat di atas ini terletak di antara ayat-ayat lain, baik sebelum ataupun sesudah ayat yang menjelaskan tentang perintah berpuasa yang menunjukkan kekuatan doa di bulan Ramadan, sehingga Allah SWT letakkan ayat perintah berdoa bersamaan dengan ayat perintah berpuasa di bulan Ramadan. Dan Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa-doa kita dengan senantiasa kita memohon hanya kepada Allah SWT, bukan selain-Nya, memenuhi segala perintah-Nya dan beriman kepada Allah SWT sebagai Rabb yang Maha Kuasa mengabulkan permintaan dan menetapkan takdir segalanya.

Orang yang beriman di bulan Ramadan ini mempunyai kesempatan yang begitu luas untuk dikabulkannya doa, dengan disediakannya waktu-waktu yang mustajab dalam setiap momentum Ramadan. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Ahmad)

Imam Nawawi rahimahullah berkata: "Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdoa untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan doa kebaikan untuk kaum muslimin secara umum." (Al-Majmu', 6: 273)

Mari kita memperbanyak doa di bulan yang mulia ini. Doa dengan cara, waktu dan tempat yang sudah dijelaskan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang menjadikan doa-doa kita mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Karena doa mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi setiap orang Islam, hingga Rasulullah SAW bersabda: "Doa adalah ruh ibadah."

Karena setiap detik dalam kehidupan seorang hamba tidak pernah lepas dari doa, sebagai bentuk ketergantungan kepada Allah yang Maha Kuasa. Jika kita mengaku cinta kepada Allah, maka kita harus banyak-banyak menyebut asma-asma-Nya dalam kondisi dan situasi apa pun. Baik senang maupun sedih, lapang ataupun sempit, diberi nikmat ataupun ditimpa musibah, kita harus tetap ingat Allah SWT. Jadikanlah doa dan zikir untuk kita manusia bagaikan air untuk ikan. Wallahu a'lam bisshowab. (red)

Penulis: Abdul Rohman Rojali, Dai Ambassador Dompet Dhuafa Penugasan Macau

Array