Universitas seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk proses belajar dan mengajar. Fasilitas yang memadai dapat membuat mahasiswa lebih bisa mengembangkan potensinya. Seperti fasilitas perpustakaan, laboratorium, dan ruang belajar yang nyaman.
Tidak hanya itu kebersihan juga menjadi salah satu faktor penting untuk mendukung potensi belajar mahasiswa. Namun saja masih terdapat beberapa universitas yang kurang memperhatikan hal tersebut. Seperti yang terlihat di salah satu universitas negeri di Bandung.
Saya sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung merasa kecewa, tidak nyaman dan prihatin dengan fasilitas kampus yang kurang memadai. Terutama fasilitas toilet digedung Y kampus 1 UIN SGD Bandung.
Toilet perempuan yang berada dilantai 2 tersebut tidak layak untuk digunakan, sebab dalam toilet tersebut tidak terdapat penerangan, wastafel yang tidak berfungsi, banyak nya debu-debu yang menempel di dinding toilet, saluran air yang tersumbat membuat air tergenang, serta toilet yang dapat digunakan hanya satu sedangkan toilet lainnya tidak dapat digunakan dan ditutup begitu saja.
Bukan hanya itu saja, disekitaran toilet juga tidak ditemukan keberadaan tempat sampah, meskipun ada tetapi tempatnya sangat jauh dari lokasi toilet tersebut. Bukankah tempat sampah merupakan hal penting yang harus ada di dalam toilet. Akibat beberapa kerusakan tersebut menjadikan toilet beralih fungsi menjadi gudang.
Ketika menjelang waktu salat, toilet mulai ramai digunakan. Banyak yang mengantre untuk wudu dan untuk hal lainnya sehingga saya dan kawan lainnya harus mengantri lama dan ikut ke toilet dilantai tiga atau toilet laki-laki di lantai satu, yang dirasa cukup merepotkan dan melelahkan.
Hampir dua tahun toilet tersebut tidak kunjung diperbaiki. Untuk itu, saya mengimbau dan berharap kepada pihak UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk dapat memperbaiki toilet tersebut secepatnya.
Sebab kebersihan merupakan sebagian dari iman. Termasuk salah satunya ialah penyediaan fasilitas toilet yang bersih dan nyaman, karena toilet yang bersih akan mencerminkan pribadi yang bersih, dan menjaga kebersihan merupakan salah satu bentuk ibadah.
Maka untuk menjaga hal tersebut, saya juga mengajak mahasiswa lain untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan bersama agar tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman. Jika bukan kita yang menjaga kebersihan lingkungan, maka siapa lagi yang akan menjaga?
Pengirim: Cameliasari / Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: scamelia08@gmail.com
Baca Juga
-
Tayang 2025, Film Korea Sister Kenalkan 3 Pemeran Utama
-
Dari Balik Layar Pilkada: Relawan dan Peran Besar Mereka
-
Perilaku Konsumtif, Fenomena Latte Factor dan Efek terhadap Keuangan Gen Z
-
Mengungkap Sisi Lain Jakarta dalam Novel Cerita-Cerita Jakarta
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
Artikel Terkait
-
Perintahkan Mendikdasmen Masalah Zonasi, Publik Singgung IPK Hingga Kampus Gibran: Wapres Ini Offside Ya
-
Ulasan Komik Three Mas Getir, Tingkah Random Mahasiswa yang Bikin Ngakak
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Trump dan Isu Transgender: Kongres AS Perdebatkan Akses Toilet untuk Sarah McBride
-
Bulog Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemkab Bengkalis, Bukti Komitmen Ketersediaan dan Keterjangkauan Komoditi
News
-
Satukan Dedikasi, Selebrasi Hari Guru di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
Terkini
-
Tayang 2025, Film Korea Sister Kenalkan 3 Pemeran Utama
-
Dari Balik Layar Pilkada: Relawan dan Peran Besar Mereka
-
Perilaku Konsumtif, Fenomena Latte Factor dan Efek terhadap Keuangan Gen Z
-
Mengungkap Sisi Lain Jakarta dalam Novel Cerita-Cerita Jakarta
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang