Catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 membuktikan angka Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2013. Prevalensi asma meningkat dari 2,4 persen menjadi 4,5 persen, prevalensi kanker meningkat dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen, prevalensi stroke meningkat dari 7 persen menjadi 10,9 persen, prevalensi diabetes mellitus meningkat dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen, dan prevalensi hipertensi juga mengalami kenaikan yang cukup memprihatinkan yaitu dari 25,8 persen menjasi 34,1 persen.
Dari tingginya angka PTM tersebut maka diperlukan suatu gerakan komprehensif dari Kementerian Kesehatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan dijadikan andalan dalam mengatasi PTM yaitu Gerakan Masyarakat Sehat atau biasa disebut Germas.
Beberapa waktu lalu kita baru saja merayakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 yang mengusung tema “Generasi sehat, Indonesia unggul”. Momentum tersebut menjadi pengingat bahwa derajat kesehatan yang setinggi-tingginya akan terwujud apabila seluruh komponen bangsa bekerjasama dalam upaya kesehatan dan memprioritaskan promotif-preventif serta menggalakkan Germas.
Tentunya juga tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Kondisi tingginya PTM di Indonesia membuat mimpi yang ada di dalam tema HKN ke-55 harus diwujudkan dengan upaya yang lebih keras. Dengan begitu Germas harus semakin digencarkan terutama dalam hal sosialisasinya.
Sosialisasi Germas itu sendiri meliputi sosialisasi terkait membudayakan beberapa cara antara lain melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur, memeriksa kesehatan secara rutin, tidak mengonsumsi alkohol, membersihkan lingkungan, tidak merokok dan menggunakan jamban dalam masyarakat.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto (2019) mengatakan bahwa PTM menjadi ancaman luar biasa bagi kesehatan masyarakat di Indonesia bahkan beban Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) untuk PTM terhitung besar. Hal ini membuat penerapan gaya hidup sehat yang digalakkan melalui sosialisasi Germas menjadi penting.
Germas merupakan instruksi presiden yang memiliki payung hukum yaitu Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan telah dibuat pedoman pelaksanaannya dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Menurut Dimyati Azima (2017), dalam pelaksanaannnya Germas harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. Selain keluarga, seperti perayaan HKN ke-55 beberapa waktu lalu, Germas butuh partisipasi dari berbagai lintas sektor. Sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan pemerintah tidak hanya dari sektor kesehatan melainkan butuh dukungan dari sektor-sektor lain.
Sosialisasi Germas pada awalnya pun dilakukan dengan beberapa kegiatan seperti kerja bakti, senam bersama, dialog dengan masyarakat, pemeriksaan dan pelayanan kesehatan, bazar sayur dan buah, kunjungan ke sekolah dan juga benah rumah sehat.
Kegiatan-kegiatan dalam perayaan HKN ke-55 beberapa waktu lalu juga tetap bertemakan Germas, seperti deteksi dini penyakit tidak menular, bersih-bersih di tempat umum, dan senam bersama.
Sosialisasi Germas tidak hanya dilakukan oleh pusat namun daerah juga dapat melakukannya sesuai dengan kondisi masing-masing. Media yang dibuat oleh pusat pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Keterpaparan media informasi dalam sosialisasi Germas mampu meningkatkan kepedulian masyarakat untuk membudayakan hidup sehat.
Namun dalam pelaksanaannya tentu sosialisasi Germas mengalami hambatan, antara lain keterbatasan dana, sumber daya dan juga kurangnya kesadaran dari masyarakat yang mana hambatan ini menyebabkan Germas belum dapat berjalan optimal dan masih tingginya angka PTM di Indonesia.
Untuk menarik minat masyarakat, pemerintah memberikan penghargaan bagi desa yang telah berhasil menjalankan Germas dan menobatkannya menjadi desa percontohan pelaksanaan Germas. Dalam mengoptimalkan Germas perlu juga dilakukan monitoring saat agenda sedang berjalan untuk menilai hambatan dan kendala yang terjadi sebagai bahan evaluasi.
Keterlibatan masyarakat dalam monitoring dan evaluasi ini juga diperlukan agar prosesnya dapat berjalan lebih efisien. Jadi, kapan lagi kita tidak ber-Germas?
Referensi:
- CNN. (2019). Atasi Penyakit Tidak Menular, Menkes Terawan Andalkan 'Germas'. [online] Available at: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191030181210-255-444241/atasi-penyakit-tidak-menularmenkes-terawan-andalkan-germas [Accessed 24 Nov. 2019].
- Cokroadhisuryani, H. (2018). Analisis Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik I. [online] Dspace.uii.ac.id. Available at: https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6730?show=full [Accessed 27 Oct. 2019].
- Dimyati, A. (2017). Materi Penyuluhan Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Lampung: Universitas Bandar Lampung
- Dinkes.acehprov.go.id. (2017). Dinas Kesehatan Aceh | GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). [online] Available at: https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2017/04/30/119/germas-gerakan-masyarakat-hidup-sehat.html [Accessed 6 Nov. 2019].
- Kemenkes. (2016). Germas Wujudkan Indonesia Sehat. [online] Kemkes.go.id. Available at: https://www.kemkes.go.id/article/view/16111500002/Germas-wujudkan-indonesia-sehat.html [Accessed 27 Oct. 2019].
- Kemenkes. (2018). Hidup Sehat. [online] Kemkes.go.id. Available at: https://promkes.kemkes.go.id/hidup-sehat [Accessed 27 Oct. 2019].
- Kemenkes. (2019). Pencarian Media germas | Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia| Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. [online] Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Available at: https://promkes.kemkes.go.id/pencarian_media?q=germas [Accessed 27 Oct. 2019]
- Kesmas.kemkes.go.id. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. [online] Available at: https://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf [Accessed 22 Nov. 2019].
- Promkes.kemkes.go.id. (2019). Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-55 Tahun 2019, “Generasi Sehat, Indonesia Unggul”. [online] Available at: https://promkes.kemkes.go.id/hari-kesehatan-nasional-hkn-ke-55-tahun-2019-generasi-sehat-indonesia-unggul [Accessed 26 Nov. 2019].
Pengirim: Zamzimiyati Rohma / Mahasiswa Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
E-mail: zamzimiyati.rohma@ui.ac.id
Baca Juga
-
ASEAN Women's 2025: Tergabung di Grup A, Ini Peluang Lolos Timnas Putri Indonesia
-
Rakernas IMA 2025 Soroti Pemasaran sebagai Kunci UMKM Tembus Pasar Global
-
ENHYPEN Blak-blakan Bicara Rindu yang Membakar Kalbu dalam Bait Flashover
-
Lolos Putaran Empat, Shin Tae-yong Beri Petuah Penting ke Skuad Timnas Indonesia
-
Pahlawan Street Center, Wisata Ikonik di Kota Madiun
Artikel Terkait
-
3 Top Kesehatan: Efek dari Stres Hingga BPJS Kesehatan Nunggak 6 Triliun
-
Kaleidoskop Kesehatan 2019: Akreditasi RS dan Putus Kontrak BPJS Kesehatan
-
BPJS Kesehatan Nunggak Bayar Obat Rp 6 Triliun ke Perusahaan Farmasi
-
Unggul Mana BPJS atau Asuransi Kesehatan Swasta?
-
Sempat Trending, #BPJSJemputBola Ramaikan Sosial Media, Ada Apa?
News
-
Rakernas IMA 2025 Soroti Pemasaran sebagai Kunci UMKM Tembus Pasar Global
-
7 Rekomendasi Cushion Minim Oksidasi, Ringan dan Awet Sepanjang Hari
-
Bahas Evaluasi Formatif, Dr. Elfis Isi Kuliah Umum di UIN Bukittinggi
-
Tiga Pilar Kedamaian: Solusi Atasi Emosi di Lapas Narkotika Muara Sabak
-
Balap Liar Bukan Tren Keren: Psikologi UNJA Ajak Siswa Buka Mata dan Hati
Terkini
-
ASEAN Women's 2025: Tergabung di Grup A, Ini Peluang Lolos Timnas Putri Indonesia
-
ENHYPEN Blak-blakan Bicara Rindu yang Membakar Kalbu dalam Bait Flashover
-
Lolos Putaran Empat, Shin Tae-yong Beri Petuah Penting ke Skuad Timnas Indonesia
-
Pahlawan Street Center, Wisata Ikonik di Kota Madiun
-
6 Rekomendasi Drama Thailand Paling Hits tentang Dunia Medis, Penuh Tensi!