Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani
Wisata Bali (pixabay)

Bali merupakan salah satu tempat wisata populer di Indonesia dari sekian banyak tujuan wisata di dunia. Dengan ibu kota yang terletak di Denpasar, luas wilayah kurang lebih 5.600 km persegi, dan populasi sebanyak lebih dari empat juta jiwa.

Bali masih memegang teguh tradisi dan kebudayaannya. Budaya yang khas dan kental dipadukan dengan keindahan alamnya membuat banyak wisatawan domestik maupun internasionl tertarik untuk mengunjungi pulau ini.

Budaya bali memang terlestarikan dari generasi ke generasi, bukan karena banyaknya wisatawan yang datang, melainkan komitmen penduduknya sendiri yang ingin terus melestarikan kebudayaannya sehingga Bali bisa dikenal oleh seluruh dunia.

Kabupaten atau kota yang paling banyak menarik para wisatawan domestik maupun internasional adalah daerah Badung. Daerah ini memiliki pusat pariwisata terbanyak di Bali dan sebagian besar wisata di daerah Badung adalah wisata bahari yang terkenal akan keindahannya, diantaranya adalah Pantai Kuta, Nusa Dua, Tanjung Benoa, Jimbaran, dan masih banyak lagi.

Dengan banyaknya tempat wisata di Bali, jumlah akomodasi penginapan pun turut menyumbang angka yang tinggi. Menurut data BPS Provinsi Bali, jumlah hotel non bintang pada tahun 2019 mencapai 4.323 unit. Jumlah tersebut adalah jumlah hotel berdasarkan jumlah kamar yang dimiliki. Mulai dari hotel yang mempunyai kurang dari 10 kamar, 10-24 kamar, 25-40 kamar, hingga lebih dari 40 kamar.

Sedangkan jumlah kamar pada hotel berbintang di Bali mulai dari bintang 1-5 pada tahun 2018 mencapai 52.927 kamar. Jumlah hotel dan kamar tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan pariwisata bali.

Dengan semakin banyaknya hotel dan tempat wisata di Bali, angka pengangguran di Bali bisa ditekan dengan cukup signifikan. Terbukti, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Bali terus mengalami penurunan dalam kurun waktu 2015-2018.

Angka terkecil terdapat pada tahun 2018 yaitu sebesar 1,37 persen yang menyebabkan Provinsi Bali menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran terendah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan semakin dibutuhkannya orang-orang yang berusia produktif untuk menjadi bagian administratif di perhotelan maupun pariwisata lainnya.

Meski sempat menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran paling rendah di Indonesia, ternyata tingkat pengangguran tersebut mengalami kenaikan di tahun 2019 ini. Menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), di tahun 2019 ini Provinsi Bali mengalami kenaikan tingkat pengangguran menjadi 1,52 persen.

Walaupun terjadi kenaikan, situasi ketenagakerjaan di Bali sampai saat ini masih menunjukkan gambaran yang tidak mengkhawatirkan. Kepala BPS Bali, Adi Nugroho, mengatakan bahwa hampir seluruh penduduk usia kerja di Bali akan mendapatkan ruang untuk bekerja.

Pengirim: Mahsa Hisanah Dalilah / Mahasiswi Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
E-mail: mahsahisanah@gmail.com