Dengan adanya pembangunan fasilitas umum baru di kota jakarta, pemerintah pun juga membuat akses untuk para penyandang disabilitas agar dapat mempergunakan fasilitas tersebut.
Akses fasilitas umum untuk para penyandang disabilitas dibuat oleh pemerintah dengan senyaman mungkin agar para penyandang disabilitas dapat menikmati fasilitas umum di jakarta.
Tetapi banyak masyarakat jakarta yang mempergunakan akses fasilitas umum untuk para disabilitas dengan cara yang kurang baik atau bisa di bilang belum adanya kesadaraan terhadap hal tersebut.
Seorang penyadang disabilitas bernama Pak Miska, Rabu ( 8/1/2020), di Cibubur, mengatakan, akses fasilitas umum untuk para disabilitas di ibu kota jakarta sudah lumayan cukup tetapi para masyarakat jakarta yang belum memiliki kesadaraan untuk tidak mempergunakan fasilitas umum prioritas yang sudah di sediakan.
“Belum lagi yang saya lihat jika saya ingin menggunakan fasilitas tersebut yang menggunakan akses khusus tersebut adalah kebanyakan kalangan anak anak muda dan juga memiliki fisik lengkap,” ucap Pak Miska seorang disabilitas yang selalu menggunakan fasilitas umum kota jakarta.
Dia menambahkan, akses yang tidak berpihak kepada penyandang disabilitas ini membuat mereka yang memiliki kebutuhan khusus akhirnya tidak bisa mandiri saat berada di ruang publik. Sebagian besar dari mereka harus bergantung pada bantuan orang lain.
Pemerintah sudah memberikan porsi yang cukup untuk masyarakatnya menikmati atau menggunakan akses fasilitas umum, tetapi beberapa warga Jakarta belum menyadari berapa pentingnya akses fasilitas tersebut bagi orang-orang penyandang disabilitas.
Hal- hal tersebut bisa terjadi dengan alasan malas untuk menaiki tangga yang sudah di sediakan, pura-pura tidur di kursi prioritas, agar tidak mengantri saat ingin ke halte. Tidak hanya dari masyaraktnya terkadang petugas yang berjaga di depan akses prioritas tersebut pun tidak menahan agar warganya tertip dalam menggunakan akses khusus di fasilitas umum.
Maka dari itu, jadilah masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi terhadap akses khusus fasilitas umum agar tidak ada lagi para penyandang disabilitas yang merasa terganggu dan tidak nyaman saat ingin menikmati fasilitas umum.
Pengirim: Dachira Paquita / Mahasiswa London School of Public Relations Jakarta
Email: agnesdachira@gmail.com
Baca Juga
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja
Artikel Terkait
-
32 Difabel Bandung yang Diusir Kemarin, Masih Tidur di Jalanan
-
Balai Wyata Guna Bantah Usir Kaum Difabel: Kami Itu Istilahnya Pengakhiran
-
Heboh Disabilitas Diusir dari Panti di Bandung, sampai Tidur di Jalan
-
30 Mahasiswa Disabilitas di Bandung Diusir dari Asrama, Terlantar di Jalan
-
Ahmad Zulkarnain, Fotografer Difabel dengan Karya Mendunia
News
-
Balap Liar Bukan Tren Keren: Psikologi UNJA Ajak Siswa Buka Mata dan Hati
-
MIMPI di Belantara Jambi: Mahasiswa Ubah Harapan Masyarakat Suku Anak Dalam
-
Di Desa Pulau Pandan, Komunitas MAGA Ajak Remaja Rancang Masa Depan Unik
-
Grantha Dayatina Eratkan Kebersamaan Lansia Lewat "Romansa Estetika"
-
Menggerakkan Harapan Penghuni Panti Eks Psikotik Bersama Komunitas Perlitas
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja