Semua orang pasti senang saat didengarkan oleh orang lain. Didengarkan oleh orang lain merupakan kebutuhan dasar manusia. Jika tidak terpenuhi, kita akan merasa sedih, kecewa, tidak dihargai, dan terkucilkan. Namun, saat mendengarkan, terkadang ada saja perasaan lelah atau bosan yang menghampiri, mengapa demikian?
Menurut Sari Dewi Setyori, seorang psikolog yang saat ini bekerja sebagai Assistant Manager pada Business Department Pt. Pasona HR Indonesia, mendengarkan itu butuh energi dan effort yang besar. Sewaktu mendengarkan orang lain, kita menggunakan energi dan konsentrasi kita untuk memahami apa yang orang lain sampaikan. Karena itulah, jika terlalu lama berkonsentrasi untuk memdengarkan, tubuh kita akan mengeluarkan reaksi seperti merasa jenuh dan lelah.
Lalu, apa yang harus dilakukan supaya bisa jadi pendengar yang baik namun tidak membebani diri sendiri? Menurut Sari, ada 3 cara simple yang bisa kita aplikasikan supaya kita dapat fokus mendengarkan orang lain, namun juga tidak mebebani diri sendiri?
1. Persiapkan dirimu.
Saat mendengarkan orang lain, kamu harus dalam kondisi yang oke, baik dari segi mental maupun emosional. Maksudnya, siapkan diri secara mental, secara emosional, secara kesiapan untuk mendengar, karena mendengarkan itu butuh banyak kesabaran. “Mendengarkan itu butuh energi dan effort yang besar, karena itu kita harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum mendengarkan orang lain.”
2. Tanyakan tujuan pembicaraan.
Kadang saat orang lain curhat, mungkin ada yang mengganggap itu menyebalkan karena orang tersebut terus menerus berbicara. Namun hal tersebut dapat disiasati dengan bertanya apa tujuan dia curhat. Sari menjelaskan, “Dengan bertanya, kita juga menyiasati supaya pembicaraannya gak kemana-mana. Selain itu, kita juga jadi lebih mengerti kebutuhan lawan bicara, karena takutnya waktu lawan bicara ingin didengarkan dan kita kasih pendapat dia malah kesal, atau mungkin merasa disalahkan. Tapi jika dia minta pendapat, berarti dia terbuka atas kritik dan saran.”
3. Tetap utamakan dirimu sendiri.
Menurut Sari, walaupun kamu lawan bicaramu lagi sedih, tapi kamu harus tetap mengutamakan dirimu. “Pertama harus nyaman lebih dulu, kalo kamu hanya nyaman satu atau dua jam ya bilang saja, tapi kalo kamu bisa hold it maka lanjutkan.” Karena, kalau dipaksakan, maka kamu pada akhirnya akan merasa bosan dan kesal.
Belajar untuk mendengarkan memang sulit dan terkadang terasa melelahkan. Namun, saat kamu mampu mendengarkan orang lain dengan sepenuh hati tanpa terbebani, percayalah kamu akan menemukan cara pandang baru yang tak akan kamu mengerti jika kamu tidak belajar mendengarkan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Hal yang Perlu Dilakukan Jika Sesi Terapi Tak Berefek pada Kesehatan Mental
-
Viral, Curhat Warganet Diminta Adiknya Belikan McD, Alasannya Bikin Mewek
-
Keluarga atau Teman Jadi Korban Perkosaan, Psikolog Beri Saran Pendampingan
-
Kata Psikolog, Begini Cara Terbaik Ajarkan Pendidikan Karakter Pada Anak
-
Masalah Kejiwaan Juga Penyakit, 2020 Tak Perlu Malu Bicara Kesehatan Mental
News
-
Rakernas IMA 2025 Soroti Pemasaran sebagai Kunci UMKM Tembus Pasar Global
-
7 Rekomendasi Cushion Minim Oksidasi, Ringan dan Awet Sepanjang Hari
-
Bahas Evaluasi Formatif, Dr. Elfis Isi Kuliah Umum di UIN Bukittinggi
-
Tiga Pilar Kedamaian: Solusi Atasi Emosi di Lapas Narkotika Muara Sabak
-
Balap Liar Bukan Tren Keren: Psikologi UNJA Ajak Siswa Buka Mata dan Hati
Terkini
-
Air Terjun Sumber Pitu Tumpang: Surga Tersembunyi di Malang Timur
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada How to Train Your Dragon!
-
Piala Presiden 2025 Janjikan Hadiah Fantastis Meski Tak Sentuh Uang Negara
-
4 Inspirasi Gaya Rambut ala Ziva Magnolya yang Cocok Buat Pipi Chubby!
-
Rasa Rindu di Balik Sepiring Indomie Goreng yang Sederhana