Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Victo Glend
Illustrasi bekerja (VictoGlend.com)

Konsep fear of missing out atau FOMO sebenarnya sudah dikenal semenjak 2013, namun konsep “takut ketinggalan” ini sebenarnya ada sedari dulu, sebelum adanya media sosial dan ponsel. Dalam pengertiannya, FOMO adalah kondisi di mana kita seperti takut melewatkan sebuah acara bersama teman-teman, atau tak menggunakan teknologi atau perangkat yang sama dengan orang-orang disekitar kita. Inilah yang kemudian banyak dimanfaatkan oleh para marketer untuk menyusun strategi marketing FOMO, khususnya untuk para millennial.

Data mengatakan bahwa lebih dari 60% millennial memutuskan untuk membeli, menyewa, atau menggunakan sesuatu dikarenakan takut dibilang kudet atau kurang update oleh teman-temannya. Ada lima strategi marketing FOMO yang terbilang efektif, apalagi jika strategi tersebut diterapkan di kalangan millennial. Berikut lengkapnya:

Ciptakan urgensi

Terbilang sebagai cara yang paling umum, namun cara ini cukup efektif untuk membuat pelanggan Anda lebih sering berbelanja produk Anda. Mulai dari gelaran flash sale hingga kata-kata stok terbatas cukup efektif untuk menggugah FOMO pelanggan Anda. Tambahkan visualisasi hitung mundur atau sisa barang di website Anda untuk membuat pelanggan segera mengambil tindakan.

Tampilkan testimoni pelanggan

Studi terhadap millennial di Kanada menunjukkan bahwa 68 persen responden melakukan pembelian karena terpengaruh oleh orang lain yang sudah terlebih dulu menggunakan produk tersebut. Inilah yang membuat bisnis endorse laris manis di berbagai media sosial. Untuk bisnis B2B, Anda bisa memasang testimonial dari perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan produk Anda di website.

Hadirkan produk/program eksklusif

Menciptakan rasa eksklusifitas di strategi marketing Anda bisa membangkitkan rasa FOMO pelanggan. Buat pelanggan Anda merasa bahwa mereka sudah tergabung dalam sebuah kelompok elit dan timbulkan rasa iri pada pelanggan lainnya. Dorong pelanggan setia Anda untuk bergabung dalam loyalty program yang sudah dibuat dengan menawarkan keuntungan yang bisa didapatkan dari program tersebut.

Bonus untuk pembeli pertama

Strategi marketing MOFO yang satu ini adalah cara yang klasik, tapi sangatlah efektif. Godaan hadiah tambahan, layanan ekstra, bebas biaya pengiriman sangatlah sulit ditolak bagi para millennial. Pembeli pertama yang dimaksud bukan benar-benar pembeli pertama. Anda bisa batasi dalam bentuk kuota, seperti misalnya 100 pembeli pertama akan mendapatkan voucher belanja gratis, atau semacamnya.

Ciptakan rasa kompetitif

FOMO adalah persaingan. Mereka yang ter-trigger dengan marketing FOMO biasanya memiliki kepribadian tak mau kalah dengan orang lain. Anda bisa mencoba memasang jumlah orang yang sudah melakukan pembelian di produk tertentu atau berapa yang sudah menggunakan jasa Anda di laman online store. Selain membangun atmosfer kompetitif, Anda juga bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap brand Anda.

Kesimpulan

Klasik, namun tetap efektif untuk dijalankan hingga hari ini. Sudah banyak pebisnis retail, restoran, hingga B2B yang menggugah FOMO pelanggannya agar tertarik untuk membeli produk mereka. Namun, metode ini membutuhkan riset yang cukup panjang agar Anda bisa tahu seperti apa kepribadian pelanggan Anda sehingga strategi marketing Anda nantinya bisa berjalan maksimal.

Anda bisa menggunakan software CRM untuk mengetahui history pelanggan Anda dan membangun strategi marketing yang maksimal dari data tesebut. Konsultasikan kebutuhan software CRM bisnis Anda dengan konsultan profesional kami. Isi form di bawah ini, nanti tim kami akan segera menghubungi Anda.

Sumber : https://www.hashmicro.com/id/blog/5-strategi-marketing-fomo-yang-efektif-untuk-para-millennial/

Victo Glend