Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang sebagai wujud pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tertunda pada masa pandemi Covid-19. Berlangsungnya kegiatan PMM tersebut dilakukan oleh mahasiswa PMM kelompok 70 yang beranggotakan dari program studi Pendidikan Bahasa Indonesia yakni Dea Haarumi Urbaningrum, Syafira Dewi Kartiningsih, Wafiqotin Nazihah, dan Vivian Nur Safitri. Selain itu, dari program studi Farmasi yakni Chintya Ayu Oktavia. Pelaksanaan kegiatan PMM dilaksanakan selama 30 hari yang tidak terlepas dari arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Novita Ratna Satiti, SE., MM.
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dilaksanakan di Dusun Tegalsari, Desa Brondong, Kecamatan Brondong, Lamongan. Mahasiswa PMM kelompok 70 menerapkan program kerja dalam pembuatan Hand Saznitizer Homemade sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan. Kegiatan tersebut berlangsung selama beberapa hari dengan diadakannya pertemuan tatap muka selama tiga kali atau tiga sesi. Sasaran kegiatan tersebut yakni para pemuda Dusun Tegalsari, organisasi pemuda, dan warga sekitar. Selama kegatan berlangsung, penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan untuk menghindari penyebaran virus Covid-19.
Menindaklanjuti kegiatan pembuatan Hand Sanitizer Homemade yang telah dilakukan dari sesi satu hingga sesi dua, kali ini mahasiswa PMM UMM menerapkan kerja lanjutan dengan membagikan Hand Sanitizer Homemade gratis pada warga Dusun Tegalsari. Program kerja ini dilaksanakan selama tiga hari. Mulai dari pembuatan Hand Sanitizer alami, pengemasan dan pemberian label stiker, dan hari ketiga mulai pada kegiatan pembagian Hand Sanitizer. Pembuatan Hand Sanitizer dibuat dari bahan alami yakni memanfaatkan rempah-rempah yang mudah ditemui disekitar lingkungan masyarakat. Selain mudah ditemui, beberapa bahan alami seperti jeruk nipis, lidah buaya, dan daun sirih dipercaya memiliki kandungan untuk membunuh kuman dan bakteri. Dengan adanya pembagian Hand Sanitizer Homemade ini, mahasiswa PMM UMM turut serta menyadarkan masyarakat dalam memberikan inovasi baru untuk membuat Hand Sanitizer alami secara mudah dan terjangkau.
Kegiatan pembagian Hand Sanitizer Homemade disambut dan diterima dengan baik oleh warga dusun Tegalsari. Selain itu, adanya dukungan dari Ketua RT menjadikan kegiatan tersebut bermanfaat dan berjalan dengan lancar.
“Saya merasa sangat bangga bisa mengikuti kegiatan ini dari awal. Tujuan kelompok kami membuat edukasi dan membagikan Hand Sanitizer Homemade ini salah satunya agar pencapaian masyarakat akan wilayah yang memasuki zona hijau bisa terlaksana dengan baik. Semakin banyak masyarakat yang menjaga kesehatan maka semakin membantu wilayah lain untuk memutus penyebaran virus Covid-19. Saya berharap kegiatan bagi-bagi Hand Sanitizer Himemade ini bisa bermanfaat dan diterima baik oleh masyarakat dusun Tegalsari”, ucap Vivian selaku anggota PMM UMM kelompok 70.
Tidak hanya pembagian Hand Sanitizer gratis, PMM UMM tentunya melaksanaan beberapa program kerja sebagai wujud pengabdian untuk membantu mengurangi dampak penyerabaran virus Covid-19. Sosialisasi cuci tangan bersama anak-anak TK ABA 24 Brondong, penyemprotan desinfektan di area kecamatan Brondong, serta pembagian sejuta masker yang digagas langsung oleh Polsek Brondong, Lamongan. Dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan berkala untuk mewujudkan Lamongan sebagai wilayah zona hijau, mahasiswa PMM UMM juga turut menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan kegiatan bersama.
Selain itu, kegiatan pembagian Hand Sanitizer Homemade pada warga dusun Tegalsari diharapkan mampu membantu memutus rantai penyebaran virus Covid-19 yakni dengan menerapkan kebersihan cuci tangan dan pemakaian antiseptik (Hand Sanitizer) secara rutin ketika melakukan kegiatan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Viral Video Bullying Siswi SMP di Serang, Keluarga Ungkap Korban Alami Trauma
-
Prabowo Minta Jaga dan Kelola Uang dengan Bijak: Ini Darah dan Keringat Rakyat
-
Cak Lontong Klaim Dapat Ucapan Selamat dari Pasangan No 2, Dharma Pongrekun: Tidak Benar
-
Wamenpar Yakin Daya Beli Pariwisata Tetap Tinggi, Meski Ada Isu Boikot Belanja
-
Pilkada Serentak 2024 Berjalan Tenang, Prabowo: Tanda Proses Pendewasaan
News
-
BI Bekali 500 Mahasiswa Jabar Sertifikasi BNSP, Siap Bersaing di Dunia Kerja
-
Fadli Zon Resmikan Museum Kujang, Targetkan Indonesia Pusat Kebudayaan Dunia
-
Wealth Building Masterclass: Membangun Kekayaan dan Meraih Kebebasan Finansial Lewat Saham di Tahun 2025
-
Hadapi Rendahnya Minat Beli Gen Z, Cemara Trashion Lakukan Ini agar Terus Eksis
-
Membludak! Floating Market Pertama di Surabaya Diserbu Pengunjung
Terkini
-
3 Serum Korea Berbahan Utama Lendir Siput, Ampuh Perbaiki Skin Barrier!
-
Statistik Apik Gustavo Souza, Juru Gedor Baru PSIS Semarang Asal El Savador
-
3 Rekomendasi Produk Ampoule untuk Atasi Jerawat dan Kerutan, Auto Glowing!
-
Sentuhan Guru Tak Tergantikan, Mengapa Literasi Penting di Era AI?
-
Gantikan Kim Nam Gil, Ini Alasan Kim Moo Yeol Bintangi Drama Korea Get Schooled