Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Ramanda Marchit
Erick Thohir saat melakukan kunjungan dan peresmian Ruang Pintar PNM di Semarang (ANTARA/HO-PT PNM)

Menteri BUMN, Erick Thohir mengunjungi dan berdialog langsung dengan nasabah difabel PNM Mekaar didampingi Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) (Persero), Arief Mulyadi, pada Sabtu (1/5) di Boja, Jawa Tengah. Ibu Mulinah, Ibu Painah, dan Ibu Prihantini merupakan nasabah difabel PNM Mekaar dengan usaha masing-masing berjualan sembako, menjahit dan menjual makanan, serta bertani. Pada kunjungan tersebut, Erick mengapresiasi ibu-ibu nasabah yang tetap semangat berusaha di tengah keterbatasan fisik yang dimiliki.

Dalam kunjungannya kali ini, Menteri BUMN juga meresmikan Ruang Pintar Permata Hati di Boja, Jawa Tengah. Ruang Pintar merupakan program inisiatif PNM, sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan guna memfasilitasi anak-anak melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi.

Erick menyapa dan memotivasi anak-anak yang bergabung di Ruang Pintar Permata Hati Boja, serta menyampaikan pesan dan dukungan untuk program Ruang Pintar PNM ini. "Saya merasa terharu dan senang bahwa BUMN bisa dekat dengan rakyat dengan program-programnya. Saya juga terus mendukung dan menjaga program untuk rakyat, bersama rakyat ini", jelasnya.

Selanjutnya Menteri BUMN meninjau dan mengunjungi kegiatan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) PNM Mekaar untuk berdialog langsung dengan nasabah dan pendamping nasabah PNM Mekaar, atau yang biasa disebut AO (Account Officer). Ia menyampaikan bahwa pemerintah mendukung baik nasabah maupun AO untuk naik kelas.

"Kita saling bersinergi, ibu-ibu tulang punggung keluarga dan AO-AO yang membantu juga naik kelas", ungkapnya.

Menteri BUMN mendukung agar pendamping nasabah PNM mengembangkan kapasitas diri dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kementerian BUMN menyiapkan program beasiswa untuk AO PNM Mekaar untuk kuliah dan jadi sarjana.

Sebagai informasi, program PNM Mekaar merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan pendampingan dan pembinaan oleh para AO. Mayoritas AO merupakan perempuan berusia 19 - 23 tahun, lulusan SMA.

Ramanda Marchit