Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengirimkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata atau yang sering didengar KKN.
Lokasi dalam setiap kelompok KKN berbeda didasarkan pada domisili mahasiswa. Salah satu daerah KKN yang dipilih yaitu di Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban. Kelompok 09 yang dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Suryo Tri Saksono. M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan, bersama tenaga pengajar melaksanakan kegiatan mengajar di salah satu sekolah dasar yang terletak di desa tersebut, yaitu SDN Ngrejeng II.
Aliffatul, salah satu mahasiswi dari kelompok 09, mengatakan bahwa kegiatan mengajar sudah dimulai sejak Jum’at (05/11/21) dan dijadwalkan berakhir pada Sabtu (18/12/21). Mahasiswa melaksanakan pembelajaran setiap hari Jum’at dan Sabtu. Materi yang diberikan mencakup umum, tetapi khusus hari Jum’at d ijam kedua yaitu materi Bahasa Inggris yang telah diajukan oleh Aliffatul dalam program kerjanya. Pada kegiatan ini, mahasiswa program KKNT 09 memberikan metode pembelajaran baru guna menarik minat belajar siswa siswi SD Ngrejeng I.
Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang amat penting di mana ini merupakan bekal untuk seluruh siswa siswi dalam menghadapi dunia luar, seperti dalam pekerjaan maupun pendidikan. Sasaran dalam pemberian materi bahasa inggris yaitu siswa siswi kelas 6. Kelas 6 dianggap lebih membutuhkan materi tersebut karena untuk bekal dalam memasuki jenjang sekolah berikutnya.
Materi yang diberikan yaitu yang paling dasar seperti part of speech dan tenses. Dalam kegiatan belajar disajikan game-game menarik seperti tebak-tebakan, broken phone, simon says dan opposite. Di mana permainan-permainan ini mengasah otak dan melatih konsentrasi siswa siswi, tetapi juga terkesan sangat seru.
Salah satu permainan yang sangat digemari siswa siswi yaitu broken phone. Broken phone atau telepon rusak adalah model permainan yang dimainkan dalam kelompok. Aturan dari permainan ini yaitu setiap kelompok terdiri dari 6-7 orang di mana anggota kelompok pertama akan diberikan kalimat untuk dihapal, kemudian menyampaikan kepada anggota kelompok yang lainnya satu persatu. Permainan ini berfungsi untuk melatih daya ingat siswa siswi juga menambah kosa kata.
Suasana yang terjadi dalam kelas cukup ramai tetapi masih bisa dikondisikan. “Saya baru pertama kali ini belajar bahasa Inggris, ternyata tak semenakutkan yang saya bayangkan. Saya suka belajar bahasa Inggris,” ujar Adi siswa laki-laki dikelas 6.
Mendengar pernyataan salah satu siswa, pengajar dari kelompok KKN merasa berhasil dan bangga. Siswa siswi mulai menyukai bahasa inggris dan amat sangat tertarik untuk belajar sehingga diharapkan materi yang diberikan bermanfaat dan dapat diterima dengan baik oleh siswa siswi dan bisa dijadikan bekal untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?
-
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Jumbo Urutan Berapa?
-
Peran Transformatif Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan dan Nasionalisme
-
Ki Hadjar Dewantara: Pilar Pendidikan dan Politik Bangsa melalui Tamansiswa
News
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat
-
Resmi Cerai, Ini 5 Perjalanan Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terkini
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?
-
Spring of Youth: Kisah Mahasiswa, Musik, dan Mimpi yang Tayang Mei Ini!
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa