Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Novan Harya Salaka
Ilustrasi Tsunami.[Pixabay/KELLEPICS]

Gunung api bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha’apai, Tonga meletus pada Sabtu (15/01/2022), sekitar 65 kilometer utara ibukota Nuku’alofa. Disadur dari BBC, erupsi ini menyebabkan gelombang pasang setinggi lebih dari 1 meter menerjang Tonga.

Sebuah video yang dipublikasikan The Guardian pada Senin (17/01/2022) menunjukkan gelombang tinggi menghantam pantai, bahkan hingga mencapai bangunan milik warga. Dampak dari gelombang tsunami tersebut langsung terasa di pulau kecil tersebut.

Bukan hanya di Tonga, getarannya dirasakan di seluruh wilayah Laut Pasifik. Peringatan untuk menjauhi perairan pantai ikut disampaikan oleh pihak berwenang Chili, pantai barat Amerika Serikat, San Francisco, hingga Jepang. Berbeda dengan Selandia Baru, justru tidak mengeluarkan peringatan apapun.

Otoritas setempat Tonga belum dapat mengonfirmasi berapa korban jiwa lantaran komunikasi yang terputus. Proses identifikasi kerusakan pun sulit dilakukan. Meski begitu, salah satu keluarga asal Inggris yang tinggal di Tonga melaporkan bahwa salah satu anggota keluarganya bernama Angela Glover (50), meninggal terseret ombak ketika berusaha menyelamatkan anjingnya. Laporan lain datang lebih dari 1.000 km jauhnya, 2 orang dilaporkan tenggelam di pantai Peru karena terseret ombak besar.

Tidak berselang lama setelah gelombang besar menghantam Tonga, Selandia Baru dan Australia mengirimkan pesawat pantau untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Lebih lanjut, Selandia Baru melaporkan bahwa terjadi kerusakan  yang cukup signifikan di pantai barat Tongatapu, Pulau Tonga.

Akibat bencana tersebut, Pulau Tonga hampir tidak bisa dijangkau karena kabel laut yang menghubungkan pulau-pulau Pasifik dengan dunia luar dikonfirmasi terputus. Warga Tonga yang berada di luar negeri diharapkan bersabar hingga jalur komunikasi selesai diperbaiki, agar mereka dapat menghubungi anggota keluarga masing-masing.

Pihak berwenang Tonga memperkirakan butuh waktu hampir 2 minggu untuk memperbaiki sambungan telepon dan internet. Akan tetapi, usaha tersebut dapat terhambat oleh sinyal marabahaya yang telah terdeteksi di dua pulau kecil di sekitar Tonga.

Pada Selasa (18/01/2022), The Guardian merilis hasil foto udara dari pesawat pantau Selandia Baru. Hasil foto udara Nomuka, pulau kecil di bagian selatan kepulauan Ha’apai menunjukkan tanah dan pepohonan yang diselimuti debu. Pemandangan yang sama juga terlihat di Kolomotua, Tongapu, dan desa Fafaa. Landasan pacu bandara internasional Fua’amotu nampak terendam, dengan sebagian tertutup debu dan lumpur.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Nanaia Mahuta menyatakan telah mengirimkan 2 kapal angkatan laut untuk mengirimkan bantuan berupa air (bersih) dan persediaan bantuan lain. Erupsi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai kali ini diperkirakan merupakan yang terbesar sejak 30 tahun.

Novan Harya Salaka