Saat ini, beragam informasi semakin mudah diakses audiens berkat adanya jurnalisme digital. Informasi yang ada saat ini bisa dinikmati dan didapatkan dengan mudah melalui berbagai macam medium, mulai dari video, foto, tulisan di media sosial, podcast, dan yang lainnya. Oleh karena itu, tidak heran saat ini semua orang bisa menjadi jurnalis. Namun, bukan berarti setiap orang bisa disebut jurnalis, karena memiliki media sosial yang bisa dijadikan medium untuk membagikan informasi terbaru dan informatif.
Merespons keadaan tersebut, yoursay.id yang merupakan plaform digital dari Suara.com mengadakan Suara Communiy Institute (SCI) Batch 2. Suara Community Institute adalah program inkubasi untuk anak muda yang tertarik dalam bidang Digital Journalism, Video Content Creation, Creative Thinking, dan Social Media.
Setelah sukses mengadakan Suara Community Institute Batch 1 pada Februari lalu, SCI Batch 2 kembali diadakan pada tanggal 6,7,13, dan 20 Agustus 2022 yang berlokasi di Lab Strategic Public Relations UPN “Veteran” Yogyakarta. Adelaide Nabila Azalia selaku Community Development Officer Suara.com menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara SCI Batch 1 dan 2, di mana SCI Batch 1 hanya memiliki dua bidang yaitu Digital Journalism dan Video Content Creation. Sedangkan pada SCI Batch 2 terdapat penambahan bidang atau materi yang dijelaskan yaitu Creative Thinking dan Social Media.
Hayuning Ratri, peserta SCI Batch 1 menjelaskan banyak hal yang didapatkan ketika mengikuti program inkubasi dari yoursay.id dan suara.com. “Aku juga coba liputan langsung dan ngerasain gimana caranya wawancara narasumber, ternyata gak gampang juga jadi wartawan karena banyak yang nolak (diwawancarai),” papar Hayu Sabtu (6/8/2022) lalu. Hayu menambahkan solusi ketika narasumber enggan diwawancara adalah dengan melakukan riset melalui berita yang sudah pernah ditulis dan diunggah oleh media lain.
Tidak hanya mengikuti inkubasi selama 2 pekan, peserta SCI Batch 2 juga diwajibkan mengerjakan tugas-tugas yang sudah diberikan oleh setiap mentor. Hal ini sebagai output inkubasi yang dilaksanakan sehingga peserta mempraktikkan secara langsung teori yang didapatkan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ini Media yang Berhasil Bongkar Sisi Gelap Judi Online
-
Tingkatkan Kompetensi Jurnalis di Indonesia, Dewan Pers Apresiasi BRI Fellowship Journalism 2025
-
Profil Andrew MacGregor Marshall: Jurnalis Asing yang Kritik Gelar Kehormatan Raffi Ahmad
-
Jurnalis Skotlandia Usut UIPM hingga Keterlibatan Raffi Ahmad: Orang yang Mengerikan?
-
Darurat Kebebasan Pers di Papua: Bongkar Dalang di Balik Teror Bom Redaksi Jubi!
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans