Scroll untuk membaca artikel
Hernawan
Momen petani babat sayuran gegara jengkel dengan harga yang terus anjlok (Instagram/terang_media)

Beredar di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan aksi petani mengamuk sampai membabat tanaman kubis dan seledri. Bukan tanpa sebab, alasan petani ngamuk tersebut dikabarkan karena merasa kecewa dengan harga sayuran yang terus anjlok.

Video viral petani ngamuk tersebut salah satunya diunggah oleh jejaring Instagram @terang_media pada Rabu (21/09/22).

Viral Petani Ngamuk Sampai Babat Tanaman

Dalam video yang diunggah, tampak seorang pria yang membabat tanaman kubis. Tampak berapi-api, pria itu langsung mengarahkan pisau ke tanaman-tanaman kubisnya.

Saking emosinya, petani yang satu ini tersebut sempat terjatuh saat membabat tanamannya. Tidak berhenti sampai di situ saja, dalam video juga diperlihatkan momen saat petani wanita sedang membabat tanaman seledri.

Menurut keterangan yang tertera, para petani itu nekat membabat tanamannya. Sebab, petani merasa jengkel dengan harga sayuran yang terus anjlok di pasaran.

Karena merasa jengkel dan emosi akan hal itu, para petani tersebut lantas meluapkan amarahnya dengan cara membabat tanaman yang telah ditanam.

Hingga artikel ini ditulis, belum diketahui secara pasti lokasi pengambilan video itu. Perekam video hanya sebatas menerangkan bahwa yang muncul dalam video adalah para petani Gunung Slamet.

Jadi Sorotan Massal

Sampai artikel ini ditulis, video tersebut telah ditayangkan lebih dari 4 ribu kali. Video tersebut juga telah memperoleh sejumlah ratusan suka dan puluhan komentar dari warganet.

Melalui komentarnya, banyak warganet yang merasa geram ketika melihat aksi para petani tersebut. Menurut warganet, tindakan para petani tersebut tidaklah benar.

"Saya tahu bapak kecewa, tapi alangkah lebih bermanfaat disumbangin ke panti asuhan atau pesantren-pesantren pak. Bisa manfaat dan berkah," komentar warganet.

"Kurang bersyukur," tambah warganet lainnya.

"Nggak tega lihatnya. Sayuran disia-siakan. Masih banyak yang membutuhkan," jelas warganet.

"Tidak mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan. Sebaiknya disedekahkan bagi warga yang membutuhkan daripada dirusak begitu," tutur warganet lain.

"Lebih baik disedekahkan ke orang yang membutuhkan atau mungkin buka dapur bersama untuk orang-orang yang tidak mampu. Itu lebih bermanfaat dan sekaligus beramal," kata warganet lainnya lagi soal petani ngamuk tersebut.