Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rizka Utami Rahmi
Ilustrasi ucapan memperingati Hari Pahlawan (Freepik/user4344078)

Hari pahlawan yang biasa diperingati setiap tanggal 10 November selalu menjadi sejarah yang tidak terlupakan bagi bangsa Indonesia terutama rakyat Surabaya yang dahulu kotanya menjadi tempat terjadinya pertempuran Surabaya antara pejuang Indonesia dengan tentara Inggris.

Banyak duka mendalam atas kematian puluhan ribu rakyat Surabaya dan ribuan pahlawan perjuangan.

Lalu apa sebetulnya yang mendasari terjadinya perang Surabaya tersebut? Mengapa tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan? Merangkum dari laman resmi Kemdikbud berikut ini adalah sejarah hari pahlawan.

Sejarah Singkat Hari Pahlawan

Hari pahlawan setiap tanggal 10 November terjadi bukan tanpa alasan. 10 November 1945 adalah hari terjadinya pertempuran terbesar pertama dengan pasukan asing setelah Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.

Pertempuran yang terjadi di Surabaya itu melibatkan antara pasukan pejuang Indonesia dengan tentara Inggris.

Pertempuran tersebut menjadi simbol nasional atas perlawanan bangsa Indonesia terhadap simbol kolonialisme yang juga menjadi pertempuran besar terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia .

Gencatan senjata yang dilakukan pejuang Indonesia dengan tentara Inggris pada tanggal 29 Oktober 1945 tidak serta merta membuat perang benar-benar berakhir.

Nyatanya setelah gencatan senjata tersebut, suasana mulai memanas dan terjadi bentrokan yang menyebabkan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, yaitu pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur pada tanggal 30 Oktober 1945 silam.

Tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby membuat tentara Inggris murka, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh selaku pengganti Mallaby mengeluarkan Ultimatum bahwa pada 10 November 1945 ia meminta pihak Indonesia menyerahkan seluruh persenjataan dan segera menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.

Tidak hanya itu, pengganti Brigjen Mallaby tersebut juga mengeluarkan ancaman akan menyerang kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila rakyat Indonesia tidak mematuhi perintah Inggris tersebut.

Pertempuran Surabaya

Karena rakyat Indonesia mengabaikan perintah Inggris tersebut, maka pada tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran Surabaya yang dijuluki sebagai "neraka" karena berlangsung selama kurang lebih tiga minggu dan menyebabkan banyak kerugian.

Tercatat sebanyak kurang lebih 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban dalam pertempuran Surabaya tersebut, sebagian besar korbannya adalah warga sipil dan sekitar 1.600 orang tentara Inggris tewas. Selain itu, sekitar 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya yang sudah hancur tersebut.

Peringatan Hari Pahlawan

Atas banyaknya pejuang dan rakyat Indonesia yang gugur dalam peristiwa tersebut, maka setiap tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Pahlawan yang terkenal dari pertempuran Surabaya adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, HR Mohammad Mangoendiprodjo, Mayjen Sungkono dan KH. Hasyim Asy'ari.

Semangat yang berapi-api dan tekad pejuang Indonesia tersebut membuat tentara Inggris serasa seperti di neraka pertempuran yang menjadikan Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan tersebut.

Rizka Utami Rahmi