Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | hesti ya
Ilustrasi kematian (Unsplash/Aman Shrestha)

Perbincangan tentang sekte Apokaliptik mulai muncul di kalangan masyarakat Indonesia sejak kasus kematian misterius yang terjadi pada salah satu keluarga di Kalideres.

Melansir Suara.com, empat anggota keluarga di Kalideres ditemukan meninggal dunia pada Kamis (10/11/2022) secara misterius tanpa adanya bukti kekerasan. 

Bahkan hingga Selasa (15/11/2022), tim kepolisian masih belum menemukan penyebab pasti kematian tersebut.

Seorang kriminolog bernama Adrianus Meliala menyebutkan kemungkinan kasus kematian tersebut dikarenakan paham Apokaliptik yang mereka anut.

Sebelumnya muncul dugaan bahwa keluarga tersebut tidak mampu membeli makanan hingga mati kelaparan.

Namun, menurut Adrianus Meliala bahwa sulit bagi seseorang berusaha meninggal hanya dengan melaparkan diri.

Jika dilihat dari kondisi ekonomi keluarga tersebut pun, mereka adalah seseorang yang berkecukupan secara materi. Hal tersebut juga diakui oleh keluarga terdekat.

Pengertian Apokaliptik 

Apokaliptik merupakan sebuah kepercayaan tentang akhir dunia yang semakin dekat. Kepercayaan tersebut dapat muncul karena ketakutan dunia yang semakin rusak.

Mengutip dari laman Britannica, Apokaliptik adalah sesuatu tentang gerakan eskatologis (akhir zaman) yang berfokus pada wahyu samar tentang campur tangan Tuhan yang tiba-tiba.

Berdasarkan kamus Cambridge, Apokaliptik menggambarkan tentang kehancuran total dan akhir dunia, atau peristiwa masa depan yang sangat buruk. 

Kepercayaan tentang Apokaliptik memang ada dalam ajaran agama Islam, Kristen, dan Yahudi. Namun, kepercayaan dalam ketiga agama tersebut dikaitkan dalam hal baik.

Berbeda dengan kasus kepercayaan Apokaliptik yang menyebabkan seseorang berniat untuk mengakhiri hidupnya. 

Seorang jurnalis bernama Tim Reiterman dalam bukunya menyebutkan bahwa kematian akibat paham tersebut biasanya sering dilakukan oleh “orang-orang yang baik, pekerja keras, sadar sosial, beberapa berpendidikan tinggi”.

Kasus mengenai komunitas yang mengajak bunuh diri karena paham Apokaliptik banyak terjadi di luar negeri.

Kasus Kematian Karena Paham Apokaliptik 

Kasus kematian karena paham Apokaliptik banyak terjadi di luar negeri. Salah satunya terjadi pada pengikut ‘People Temple’.

Media The Guardian pernah melaporkan kematian para anggota ‘People Temple’ akibat kepercayaan Apokaliptik pernah terjadi di tahun 1978. 

Seseorang bernama Jim Jones pernah memimpin bunuh diri massal yang mematikan 909 warga Amerika. Jim Jones mempercayai bahwa di Amerika Serikat akan segera terjadi bahaya bencana nuklir.

Pembunuhan massal tersebut dilakukan dengan Jim Jones yang meminta para pengikutnya untuk melakukan ‘malam putih’ dengan meminum racun sianida.

Kasus yang disebut dengan tragedi Guyana tersebut, cukup terkenal bahkan difilmkan pada tahun 1980.

hesti ya