Scroll untuk membaca artikel
Aulia Hafisa | Siti Toimah Diana Sari
Ilustrasi Al-Quran (Canva/Foto Al-Quran)

Surah Al-fatihah selalu kita baca setiap hari, khususnya saat melaksanakan shalat lima waktu. Al-fatihah adalah sumber pedoman dasar bagi segala kecerdasan hati atau akhlak manusia. Selain itu, surah Al-Fatihah merupakan bentuk pemeliharaan dari hati dan pikiran manusia sebagai angkapan rasa syukur dari segala hasil dan pencapaian apapun. 

Dilansir dari buku ESQ (Emotional Spiritual Quotient) Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual karya Dr. Ari Ginanjar Agustian, Surah Al-Fatihah mengandung makna dan prinsip penting berikut ini, diantaranya sebagai berikut:

Makna Surah Al-Fatihah

1.      Bismillahirahmannirahhim

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Pembuka: Mulailah dengan Nama Allah di setiap segala aktivitas sehari-hari

Prinsip ini akan menyadarkan diri kita untuk selalu berikap Rahman dan Rahim kepada setiap orang agar selalu memiliki prinsip memberi dan memulai.

2.      Alhamdulillahirabbil’alamin

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam

Memuji Allah: Berpikir dan berjiwa besar dan ungkapan rasa syukur

Kita akan selalu merasa dalam curahan Rahmat Allah, pemilik alam semesta raya. Kita akan merasa tentram dan merasa terindungi karena didasari oleh kepercayaan bahwa kita bekerja untuk menyejahterakan bumi milik Allah. Selain itu, kita harus bersedia unutk menggunakan seluruh potensi diri secara maksimal dalam rangka menjalankan tugas sebagai rahmatan lil’alamin.

3.      Arrahmaanirrahiim

Yang Maha Ppengasih lagi Maha Penyayang

Bekal: Sikap mengasihi sesama

Untuk meraih suatu kepercayaan, kita harus didasari oleh sikap Rahman dan Rahim kepada orang lain. Tidak merugikan orang lain. Selalu berusaha membantu dan menolong orang. Inilah dasar keberhasilan hubungan antar manusia yang membawa diri kita pada ketangguhan sosial.

4.      Maaliki Yaumiddin

Pemilik Hari Pembalasan

Tujuan (visioner)

Selalu berorientasi ke masa depan, memiliki harapan yang jelas serta memilki perencanaan untuk setiap langkah yang akan dibuat. Kita akan memiliki kesadaran penuh bahwa keberhasilan tidak bisa ditempuh dengan cara-cara yang buruk. Harus bertindak atas nama Allah, selalu memuji dan mengingat sifat-sifat Allah dan berbekal sikap Rahman dan Rahim dalam mencapai suatu tujuan. Inilah jaminan masa depan dari Allah bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.

5.      Iyyaaka Na’budu Wa Iyyaaka Nasta’iin

Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan

Memelihara prinsip (Integrity)

Berprinsip tunggal hanya kepada Allah Yang Maha Esa. Bekerja secara sungguh-sungguh dan selalu bersikap jujur. Memiliki komitmen dan selalu konsisten dalam mencapai tujuan. Selalu merasa diri dilihat Allah. Siap menghadapi segala tantangan dan siap menghadapi segala kegagalan atau pun keberhasilan. Bermental baja karena kita telah memiliki kemenangan pribadi yang kuat dan mandiri yaitu tauhid.

6.      Ihdinash Shiraathal Mustaqiim

Tunjukilah kami jalan yang luas dan lurus

Pedoman (Action)

Inilah Langkah penulisan naskah pikiran ke dalam alam nyata, berupa tindakan yang dilandasi pada format hati dan pikiran yang terbentuk pada ayat 1, 2, 3, 4 dan 5 yaitu bertindak atas nama Allah, selalu bersikap Rahman dan Rahim, memiliki integritas tinggi dan hanya berpegang kepada Allah Yang Esa.

7.      Shiraathaladzina An’amta ‘Alaihim, Ghairil Maghdhuubi ‘Alaihim Waldh Dhaalliin

Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang di murkai, bukan pula jalan yang sesat.

Penyempurnaan 

Di tengah perjalanan itu, teruslah asah hati kita, pikiran dan pelaksaan tugas dan cita-cita kita secara terus menerus sehingga terbentuk suatu tingkatan baru yang lebih baik dan lebih sempurna. Tanpa kenal putus asa pada jalan Allah yang sangat luas dengan berharap hanya mencari Ridha Allah semata.

Kemudian ditutup Aamiin sebagai sebuah bentuk keikhlasan. Tetaplah Ikhlas untuk menerima segala hasil yang di capai. Apa pun hasilnya, terimalah dengan baik dan lapang dada karena semuanya datang dari Allah. 

Itulah prinsip-prinsip yang bisa kita terapkan untuk kehidupan sehari-hari kita dari isi Surah Al-Fatihah. Semoga bermanfaat.

Salam manusia bertumbuh!

Siti Toimah Diana Sari