Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Fathorrozi 🖊️
Potret Yenny Wahid (Instagram/@yennywahid)

Belakangan ini, nama putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, santer dikabarkan jadi bakal calon wakil presiden. Informasi terbaru, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali berharap bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan, akan memilih Yenny Wahid sebagai wakilnya.

Harapan Waketum DPP NasDem ini bukanlah tanpa alasan. Ia menyebut Yenny Wahid lantaran putri Gus Dur itu memiliki kualifikasi paling mumpuni untuk mendampingi Anies Baswedan. Lebih lanjut, ia menyebut sebab Yenny Wahid merupakan warga Nahdlatul Ulama yang berdomisili di Jawa Timur dan pemikirannya nyaris sama dengan Gus Dur yang plural.

Saat ditanya kesanggupannya menjadi calon wakil presiden, seperti dikutip dari berbagai sumber, Yenny Wahid mengatakan ia siap jika dipilih menjadi wakil presiden, kendati pun ia sebenarnya tidak ada hasrat untuk mendapatkan jabatan tersebut.

Yenny mengibaratkan, jika seorang prajurit ditanya apakah siap berperang demi bangsa dan negara, maka setiap prajurit pasti menyatakan siap.

Lantas, seperti apa sebenarnya sosok Yenny Wahid? Bagaimana rekam jejak dirinya hingga dua partai, NasDem dan PSI, mendukungnya untuk maju jadi cawapres Anies Baswedan?

BACA JUGA: Lisensi Miss Universe Indonesia Dicabut, Ini Kata Miss Universe Organization

Yenny Wahid bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid. Sebagai perempuan, Yenny Wahid dikenal sebagai sosok aktivis yang intelek dan agamis.

Yenny lahir di Jakarta pada tanggal 26 April 1974 sebagai putri kedua dari pasangan Gus Dur dan Sinta Nuriyah.

Tahun 1992, ia lulus dari SMA Negeri 28 Jakarta, lalu melanjutkan pendidikan Psikologi di Universitas Indonesia (UI) meski hanya sebentar. Tak lama kemudian, Yenny memutuskan keluar dari Universitas Indonesia dan menempuh kuliah jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Trisakti.

Usai belajar di Universitas Trisaksi, perempuan yang kerap disapa Mbak Yenny ini akhirnya melanjutkan pendidikan magister Administrasi Publik di Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat.

Di masa mudanya, Yenny Wahid pernah bekerja menjadi wartawan yang bertugas di Timor-Timur dan Aceh. Dalam bertugas sebagai wartawan tersebut, ia pun berhasil meliput pasca-referendum. Tahun 1997 dan 1999, ia juga pernah mendapat tugas sebagai koresponden untuk dua koran Australia, The Sydney Herald dan The Age.

Pengalaman di dunia politik, Yenny pernah mendapat amanah sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik pada saat Gus Dur terpilih sebagai Presiden Indonesia pada 1999-2001. Ia juga sempat dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2005-2010.

Tahun 2008-2012, Mbak Yenny pernah menjadi Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa dan Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru. Ia juga mengelola Wahid Institut, organisasi yang berupaya merealisasikan pemikiran-pemikiran Gus Dur.

Dalam kehidupan keluarga, Yenny Wahid menikah dengan Dhohir Farisi pada tanggal 15 Oktober 2009. Dari pernikahannya tersebut, ia dikarunia tiga anak, yaitu Malica Aurora Madhura, Amira, dan Raisa Isabella Hasna.

Inilah profil dari Yenny Wahid yang digadang-gadang menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Fathorrozi 🖊️