Scroll untuk membaca artikel
Rifan Aditya | Putri Ayu Nanda
Ilustrasi Puasa - Niat Puasa Syawal Sekaligus Bayar Utang Puasa (Istock Photo)

Memasuki bulan Syawal, umat muslim dapat menjalankan dua amalan sekaligus. Adapun amalan tersebut yaitu puasa Syawal dan membayar utang puasa Ramadhan. Nah, sebelum itu ketahui terlebih dahulu bacaan niat puasa Syawal sekaligus bayar utang puasa

Sebagaimana diketahui, puasa Syawal merupakan puasa selama enam hari setelah hari raya Idul Fitri. Anjuran puasa sunnah ini didasarkan pada hadits shahih yang mengatakan bahwa kaum muslim bisaya akan melanjutkan puasa bulan Ramadhan dengan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Puasa selama enam hari ini memiliki keutamaan, salah satunya seperti berpuasa selama satu tahun penuh. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِنَّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر 

Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim) 

Hukum Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Ganti Ramadhan 

Mengenai hukum puasa Syawal yang digabung dengan puasa qadha Ramadhan, para ulama memiliki perbedaan pendapat. Ibnu Hajar al Haitamiy dan Syekh Ar Ramli di dalam Kitab I'anatut Thalibin mengungkapkan bahwa bacaan niat puasa Syawal dan qadha puasa Ramadhan bisa digabung tanpa mengurangi pahala dari puasa keduanya. 

Sementara itu, Abu Makhramah dan Bughyah al Mustasyidin menyatakan bahwa niat puasa yang digabungkam sekaligus akan menggugurkan pahala puasa yang dikerjakan. Oleh sebab itu Abu Makhramah menganjurkan kaum muslim untuk mendahulukan puasa wajib daripada puasa sunnah. 

Meski demikian, sebagian besar ulama sepakat bahwa menggabungkan puasa Syawal sekaligus puasa qadha Ramadhan diperbolehkan. Asalkan mereka membaca niat puasa wajib terlebih dahulu, baru membaca niat puasa sunnah Idul Fitri. 

Lantas bagaimana bacaan niatnya? Simak selengkapnya di bawah ini. 

Niat Puasa Syawal Sekaligus Bayar Utang Puasa 

Melansir dari laman MUI, niat puasa Syawal bisa diikutkan dengan niat puasa Qadha Ramadhan. Itu artinya, puasa qadha dapat dilakukan di bulan Syawal dengan mengharap pahala di bulan Syawal. 

Adapun bacaan niat puasa Syawal adalah sebagai berikut: 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin 'an sittatin min syawwaalin sunnatan lillaahi ta'aalaa 

Artinya: "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala," 

Sementara itu, bacaan niat qadha puasa Ramadhan adalah sebagai berikut: 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shouma ghodin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillaahi ta'aalaa. 

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT." 

Waktu Puasa Syawal Sekaligus Bayar Utang Puasa 

Waktu pelaksanaan puasa syawal sekaligus bayar hutang menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Waktu yang dimaksud yaitu waktu pelaksanaan puasa, niat, dan membayar hutang puasa. 

• Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, puasa syawal dilaksanakan selama enam hari usai hari raya Idul Fitri, tepatnua pada tanggal 2-7 Syawal. Adapun waktu pelaksanaan puasa ini dimulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. 

• Waktu Membaca Niat 

Niat puasa syawal sekaligus bayar hutang bisa dilafalkan pada malam hari sebelum memulai puasa ataupun di saat fajar sebelum terbit matahari. Sebagai catatan, niat yang diucapkan di malam hari jauh lebih utama lantaran mendekati waktu pelaksanaan puasa. 

• Waktu Membayar Utang Puasa Ramadhan 

Utang puasa wajib yang digabung dengan puasa syawal harus dibayarkan sebelum memasuki bulan puasa ramadhan berikutnya. Apabila sengaja tidak dibayar, maka utang puasa itu tetap menjadi tanggungan yang wajib dilunasi di kemudian hari. 

Nah, itu tadi bacaan niat puasa Syawal sekaligus bayar utang puasa beserta tata cara dan waktu melaksanakannya. Kita bisa mengamalkan kedua ibadah ini dalam satu waktu tanpa mengurangi pahala keduanya.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

Putri Ayu Nanda