Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggandeng Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah dalam menggalakkan Risalah Islam Berkemajuan (RIB). RIB sebagai Keputusan resmi Muhammadiyah pada Muktamar ke-48 di Surakarta tahun 2022 perlu terus mendapat perhatian sekaligus aktulisasi sampai tingkat Cabang dan Ranting Muhammadiyah.
Kegiatan yang terselenggara di New Rivermoon, Klaten, pada Senin, 7 Juli 2025 ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi dan syiar arti penting Risalah Islam Berkemajuan bagi warga Muhammadiyah.
Kegiatan dengan tajuk “Risalah Islam Berkemajuan, Aktulisasi pada Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo” ini diikuti oleh 20 orang. Terdiri dari pengurus harian PCM Tawangsari dan perwakilan ranting Muhammadiyah Tawangsari.
Benni Setiawan, ketua tim pengabdi dalam penjelasannya menegaskan bahwa, Islam berkemajuan dikembangkan atas dasar keyakinan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kemajuan dalam semua aspek kehidupan.
Sebagai organisasi yang berdasarkan Islam, Muhammadiyah dan seluruh warganya, terutama para pemimpin, memiliki tanggung jawab untuk senantiasa menguatkan nilai-nilai kemajuan itu dalam pemahaman agama dan perwujudannya dalam kehidupan pribadi, berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa, dan berkemanusiaan universal.
“Warga Muhammadiyah juga memikul tanggung jawab untuk mendakwahkan konsep dasar Islam Berkemajuan agar menjadi kesadaran bagi umat Islam untuk meraih keunggulan, dan pemahaman bagi masyarakat global untuk menciptakan tata dunia yang ramah, adil dan damai demi kemaslahatan umat manusia pada khususnya dan seluruh ciptaan Allah SWT di muka bumi ini pada umumnya,” paparnya.
Risalah Islam Berkemajuan sebagai hasil Keputusan Muktamar memiliki relevansi dalam mencipta kehidupan penuh keadaban. Keputusan Muktamar Muhammadiyah ini perlu dipahami dan dilaksanakan dengan segala kekuatan. Dan kekuatan paling nyata dalam diri Persyarikatan Muhammadiyah terletak pada Ranting dan Cabang Muhammadiyah.
Ranting dan Cabang Muhammadiyah merupakah ruh utama Persyarikatan. Ranting dan Cabang Muhammadiyah memiliki peran signifikan dalam meneguhkan cita besar Muhammadiyah dalam mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Kami terus berkomitmen untuk menyukseskan amanat Muktamar Muhammadiyah. Kami berterima kasih kepada kampus yang juga turut serta mensyiarkan dakwah Islam untuk kemajuan bangsa dan negara,” ungkap Muh. Subekti, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tawangsari.
Pernyataan Muh Subekti di atas selaras dengan yang disampaikan oleh Budi Santoso, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Watubonang Tawangsari. Jantung Persyarikatan Muhammadiyah terletak di ranting.
Sesuai dengan slogan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM), “Ranting itu Penting, Cabang harus Berkembang”. Semakin banyak kegiatan melibatkan Ranting dan Cabang, maka Muhammadiyah akan terus Lestari.
“Kami berterima kasih kepada tim PkM Universitas Negeri Yogyakarta yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga terus berlanjut dengan kegiatan lain,” kata Budi Santoso.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Korea 'Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?'
-
Persebaya Jamu PSIM Yogyakarta di Pembuka Super League, Bekal Lebih Matang?
-
Ringkasan Pengumuman di Anime Expo 2025, Banyak Seri Apik Bakal Dirilis!
-
Kamu Lelah, Aku Juga: Beban Mental Seumur Hidup bagi Perempuan dan Laki-Laki
-
Manusia vs Notifikasi: Tradisi Multitasking dan Fokus yang Tak Punya Ruang
Artikel Terkait
-
Tim PkM UNY Adakan Lokakarya Perempuan Islam Berkemajuan untuk Wujudkan Peradaban Utama
-
Wapres Gibran Tanding Bola Bareng Striker Timnas Indonesia, Momen Cetak Goal Digunjing
-
OJK: Sebulan Lagi Izin Bank Muhammadiyah Terbit
-
Hukum Puasa 1 Muharram atau 1 Suro Menurut Ajaran NU dan Muhammadiyah
-
Muhammadiyah dan VIDA Rilis Kartu Anggota Elektronik ala Digital ID, Selangkah Menuju Super App
News
-
Tim PkM UNY Adakan Lokakarya Perempuan Islam Berkemajuan untuk Wujudkan Peradaban Utama
-
Film Dokumenter Bisikan Terumbu: Kisah Artificial Reef Karya Teguh Ostenrik
-
Lebih dari Sekadar Musik, UMKM Lokal Ramaikan Prambanan Jazz Festival 2025
-
5 Potret Kenangan Ira Wibowo di Lokasi Jatuhnya Juliana Marins di Gunung Rinjani
-
Tanpa Ahmad Dhani, Ketua AKSI dan VISI Akhirnya Bertemu, Bahas Apa?
Terkini
-
Ulasan Buku Korea 'Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?'
-
Persebaya Jamu PSIM Yogyakarta di Pembuka Super League, Bekal Lebih Matang?
-
Ringkasan Pengumuman di Anime Expo 2025, Banyak Seri Apik Bakal Dirilis!
-
Kamu Lelah, Aku Juga: Beban Mental Seumur Hidup bagi Perempuan dan Laki-Laki
-
Manusia vs Notifikasi: Tradisi Multitasking dan Fokus yang Tak Punya Ruang