Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Ina Barina
Ilustrasi Covid-19.(Freepik.com)

Kondisi pandemi telah lama menghantui kehidupan di seluruh negara di dunia. Indonesia, salah satunya. Satu per satu negara terus membuat berbagai pengumuman dan peringatan mengenai lonjakan Covid-19 yang masih terus terjadi. Pun Pemerintah Indonesia melakukan berbagai hal guna memberikan edukasi ekstra kepada masyarakat luas mengenai eksistensi Covid-19 yang masih terus mengancam stabilitas negara ataupun kesejahteraan rakyat.

Meski sudah hampir 1,5 tahun berlalu, situasi yang terlapor di Indonesia masih belum bisa dikatakan membaik. Berbagai daerah seringkali mengalami pasang surut zona, dimana seolah warna zona menjadi permainan yang mendebarkan. Beberapa waktu yang lalu mungkin sebuah daerah dapat dikategorikan sebagai zona hijau, tiba-tiba menjadi zona oranye hingga akhirnya hari ini kembali menjadi zona merah. Terus menurut seperti itu, tanpa terlihat perubahan yang statis.

Saat ini misalnya, pemerintah kembali menggalakkan pembatasan sosial yang ekstra dibandingkan beberapa waktu lalu akibat dari melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia baru-baru ini. Berdasarkan update informasi terkini, positive rate PCR di Indonesia menginjak ke 51,62 persen dan kasus harian Indonesia pun menjadi urutan kedua tertinggi di Asis setelah India. Hal tersebut tentunya menimbulkan keresahan yang semakin besar dikalangan masyarakat umum.

Banyak yang terus berspekulasi mengenai kebijakan pemerintah yang terkesan enggan segera menuntaskan situasi darurat ini. Hal tersebut disimpulkan dari terus diperpanjangnya Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro (PPKM Mikro) di seluruh daerah di Indonesia. Kebijakan tersebut dinilai kurang tepat menanggapi lonjakan kasus yang seringkali terjadi.

Kondisi darurat ini seharusnya bisa disikapi dengan kebijakan yang lebih tegas dan langkah yang lebih tepat. Mau sampai kapan PPKM Mikro menjadi alternatif andalan? Di saat tanda-tanda pandemi akan berakhir pun sampai sekarang belum dapat diprediksi. Vaksinasi yang digemborkan sebagai langkah akurat pun belum mampu memberikan herd immunity secara cepat dan sesuai dengan target.

Selain kebijakan pemerintah, masyarakat saat ini juga harus lebih sadar mengenai aspek kesehatan di masa pandemi ini. Jangan menunggu terindikasi positif dulu, baru menyesali pola hidup yang terancam oleh paparan Covid-19. Masyarakat harus lebih melek lagi dalam menerapkan Pola Hidup Sehat dan Bersih guna menekan turun laju persebaran Covid-19 di Indonesia.

Ina Barina