Siapa yang tak mengenal nasi tumpeng? Hidangan nasi yang dibentuk kerucut ini kerap menjadi sajian untuk memperingati hari ulang tahun, termasuk HUT RI. Biasanya, nasi tumpeng disajikan bersama sederet lauk pauk yang lezat. Bahkan, beberapa perlombaan merayakan kemerdekaan RI mengadakan lomba hias nasi tumpeng.
Sebenarnya, bagaimana asal usul nasi tumpeng ini? Mengapa nasi tumpeng menjadi spesial? Yuk simak beberapa fakta berikut ini.
1. Makanan tradisional khas Jawa
Nasi tumpeng merupakan makanan tradisional masyarakat Jawa yang biasanya dihidangkan untuk memperingati acara besar atau penting. Ciri khas dari nasi tumpeng adalah bentuknya yang kerucut. Penyajian nasi tumpeng menggunakan tampah, yakni nampan yang dibuat dari anyaman bambu. Kuliner tradisional ini mudah untuk dijumpai hingga saat ini, termasuk untuk merayakan hari ulang tahun Republik Indonesia.
2. Makna dibalik bentuk tumpeng yang kerucut
Nasi tumpeng yang berbentuk kerucut bukan tanpa alasan. Tumpeng dengan bentuk kerucut memiliki filosofi hubungan antara Tuhan dan manusia bahwa Tuhan ditempatkan di puncak yang tertinggi. Tak hanya itu, kerucut juga dapat bermakna kondisi geografis di Indonesia yang mempunyai banyak gunung. Gunung dianggap menjadi tempat yang sakral di mana para leluhur berada.
3. Alasan pemilihan nasi kuning untuk tumpeng
Saat ada sajian nasi tumpeng, kebanyakan nasi yang digunakan adalah nasi kuning. Warna kuning berasal dari kunyit yang dicampurkan ke dalam beras dan santan. Pada masyarakat Jawa, warna kuning memiliki lambang kekayaan. Oleh karena itu, harapannya untuk orang yang menyantap nasi kuning akan mendapatkan kesejahteraan, kemakmuran, dan kekayaan.
4. Lauk pauk diletakkan di atas daun pisang
Penyajian nasi tumpeng disertai dengan menu pelengkap, seperti perkedel, kering tempe, kering kentang, telur, dan beberapa lauk lainnya. Menu pelengkap ini diletakkan di atas lembaran daun pisang yang menjadi alas setelah tampah. Penggunaan daun pisang menambah aroma tersendiri yang membuat hidangan menjadi lebih nikmat.
5. Kebiasaan potong tumpeng yang kurang tepat
Banyak orang yang melakukan potong tumpeng dengan memotong bagian atas tumpeng begitu saja. Padahal, menurut budayawan dan pakar kuliner hal ini kurang tepat. Pasalnya, dari makna tumpeng yang berkaitan dengan konsep ketuhanan, maka sepatutnya tumpeng tidak dipotong, namun disantap dengan aneka lauk pauk di sekelilingnya. Apabila hanya dipotong, artinya justru memutus ikatan antara Tuhan dengan umat manusia.
Nah, itulah kelima fakta menarik tentang nasi tumpeng. Semoga bermanfaat ya.
Baca Juga
-
Wanita Harus Tahu, 4 Penyebab Badan Lemas saat Menstruasi
-
Hindari dari Sekarang, Ini 4 Kebiasaan Penyebab Sahabat Pergi Menjauh
-
Mudah Tergiur? Ini 4 Tips Ampuh Tahan Godaan Makan Junk Food
-
4 Kesalahan Mencuci Wajah, Bisa Bikin Jerawatan
-
Belajar Memasak, Ini 4 Kesalahan Penyebab Donat Tidak Mengembang
Artikel Terkait
-
Bukan Sekadar Hidangan Perayaan, Tumpeng Kini Jadi Simbol Persatuan Indonesia
-
Sherly Tjoanda Gubernur Maluku Utara Kibarkan Bendera di Bawah Laut
-
Tampil di HUT RI, Bocah 'Aura Farming' Pacu Jalur Bikin Prabowo Terkesima
-
80 Tahun Indonesia Merdeka; Ironi Kemerdekaan Jurnalis di Antara Intimidasi dan Teror
-
Rayakan HUT RI ke-80, Badai eks Kerispatih Manggung di Depan Tetangga
Ulasan
-
Review Film Mengejar Restu: Perjuangan Cinta di Tengah Tradisi Keluarga
-
Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Satir Pendidikan dan Perjuangan Anak Muda
-
Novel Sejuta Waktu untuk Mencintaimu: Belajar Tetap Utuh Meski Terluka
-
Review Film 13 Days, 13 Nights: Ketegangan Evakuasi di Tengah Badai Taliban
-
5 Drama Korea Bertema Kehidupan Anak Kos yang Bikin Kamu Nostalgia
Terkini
-
SEA Games 2025: Tetap Saja Gagal meski Target Turun, Cara Unik Semesta Permalukan Federasi
-
Bocoran Samsung Galaxy S26 Ultra, Bawa Fitur Canggih dan Dapur Pacu Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Jangan Diabaikan, Ini 6 Langkah Penting untuk Menjaga Kesehatan Telinga
-
Bintangi Undercover Ms. Hong, Ko Kyung Pyo Perankan Karakter Red Flag?
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Drama Korea Cashero, Rilis 26 Desember 2025!