Sudah menonton film Don’t Breathe 2? Film yang dirilis pada bulan Agustus 2021 tersebut kembali menawarkan ketegangan yang langsung menghentak kurang dari 20 menit pertama dari film yang berdurasi kurang lebih satu setengah jam ini. Memang, jika teman-teman sudah menyaksikan film Don’t Breathe pertama yang rilis pada 2016 lalu tersebut, akan faham dengan tema dasar dari film yang kedua ini.
Tak berbeda dengan film yang pertama, film yang kedua ini masih berkisar tentang kehidupan sang veteran Pasukan Khusus Angkatan Laut Amerika yang tuna netra. Namun bedanya, pada film kedua ini, The Blind Man yang diperankan oleh Stephen Lang, harus berhadapan dengan komplotan yang “benar-benar pelaku kriminal” untuk menyelamatkan Phoenix, gadis kecil yang diasuhnya pasca terjadinya kebakaran sebuah rumah pada 8 tahun yang lalu.
Berbeda dengan film Don’t Breathe pertama yang membuat para penonton sedikit bingung dalam menentukan keberpihakannya, apakah di pihak blind man atau di sekelompokan anak muda iseng yang mencuri di rumahnya, di film kedua ini para penonton bisa dengan lugas menentukan pihak ke sang veteran.
No offence, bukan berarti saya memaklumi atau membela aksi pencurian yang dilakukan oleh sekelompok anak muda iseng di film pertama lalu, namun, hukuman diburu sampai mati oleh sang tuan rumah bagi mereka yang masih amatiran tentu bukan suatu hal yang benar-benar bisa dimaklumi.
Tak salah jika di Don’t Breathe pertama para penonton memihak ke blind man yang mempertahankan hak dan harta benda yang mereka miliki, namun tak salah juga jika para penikmat film pertama lalu berpihak pada kawanan pencuri amatir karena menilai hukuman yang diberikan terlalu sadis. Namun disini, di film Don’t Breathe 2 ini, kita bisa sepakat untuk berada di pihak blind man karena yang dihadapinya jelas-jelas merupakan pelaku kriminal profesional dan meresahkan.
Secara keseluruhan, film yang mendapatkan rating IMDB 7,7 ini layak untuk ditonton, namun karena banyaknya adegan sadis, tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan juga teman-teman yang tak kuat dengan kekerasan atau darah. Dan satu hal lagi, teman-teman akan mendapatkan kejutan di pertengahan film, ketika identitas penculik Phoenix yang sebenarnya terungkap. Happy watching!
Baca Juga
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda
-
Timnas Indonesia Gagal ke AFC U-23, Semua karena Salah Shin Tae-yong dan Kita Sendiri!
-
Maaf PSSI, Kami Tak Terlalu Sedih Meski Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia U-23
-
Fakta Mengenaskan! Jikapun Menang dari Laos, Indonesia Tetap Saja Sulit Lolos ke AFC U-23
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!
-
Review Film Sukma: Rahasia Gaib di Balik Obsesi Awet Muda!
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
Terkini
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Mulai 4 Jutaan! 4 Rekomendasi HP Flip Canggih Harga Termurah 2025