Apakah benar dengan menikah kita akan kaya? Bukankah menikah itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit? Bagi seorang laki-laki, bukankah dengan menikah berarti harus memenuhi kewajiban mencari nafkah untuk biaya istri dan anak?
Ketika melihat al-Quran surah an-Nur ayat 32 kita akan menemukan informasi bahwa Allah berjanji kepada siapa pun yang ragu-ragu untuk menikah karena alasan takut miskin. Allah berjanji bahwa dengan menikah, mereka akan dikayakan oleh Allah. Sebagai orang muslim, kita harus percaya dengan janji Allah tersebut.
Berdasarkan ayat tersebut, tidak ada alasan lagi untuk menunda menikah hanya karena minimnya biaya, atau alasan takut miskin, atau sebab belum mempunyai pekerjaan yang mapan, belum mempunyai kendaraan pribadi, dan alasan lainnya.
Pertanyaan berikutnya, istri seperti apa yang mendatangan rezeki atau kekayaan bagi keluarga? Apakah ada kriteria khusus?
Nah, buku ini hadir untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan tentang sosok istri yang mampu menjadi perantara dibukakannya pintu rezeki, kekayaan, juga kebahagiaan dalam keluarga.
Dalam buku Istri-Istri Pembawa Rezeki ini, Aulia Fadhli sebagai penulis menjawab kriteria istri pembawa rezeki tersebut, yaitu wanita yang bagus agamanya, wanita yang subur yang banyak anaknya, wanita yang pandai bersyukur, wanita yang menyenangkan suami, wanita yang pandai menjaga harta suaminya, yang mandiri, serta yang mempunyai sifat lemah lembut, penuh kasih dan keibuan (halaman 52).
Di samping itu, buku ini juga menyebutkan kebiasaan istri yang membawa kelapangan rezeki adalah istri yang selalu mendoakan suami. Mendoakan suami adalah perbuatan yang sangat mulia, maka dari itu ketika suami berangkat kerja, setelah selesai urusan rumah tangga, ketika waktu Duha tiba, segeralah ambil wudu, bentangkan sajadah, lalu salatlah, kemudian berdoa kepada Allah untuk kelancaran rezeki keluarga (halaman 54).
Sebab, di balik kesuksesan suami terdapat peran istri yang sangat besar. Seorang istri mempunyai kesempatan yang begitu besar untuk berpartisipasi dalam setiap tarikan napas sang suami. Banyak pihak yang telah membuktikan bahwa betapa dahsyat doa yang dipanjatkan oleh seorang istri yang ditujukan untuk suami dan anak-anaknya.
Selain itu, penulis dalam buku ini juga mengulas tentang jenis rezeki yag diberikan Allah kepada manusia, yaitu berupa rezeki kasbi (bersifat usaha) dan rezeki wahbi (hadiah). Rezeki kasbi diperoleh melalui sebuah usaha dan bekerja. Sedangkan rezeki wahbi datangnya dari hal yang tidak disangka-sangka oleh akal manusia (halaman 22).
Serta masih banyak pembahasan lain yang sangat menarik di dalam buku ini. Selamat membaca.
Baca Juga
-
4 Rekomendasi HP dengan Kamera Leica Terbaik 2025, Cocok bagi Kreator Konten dan Fotografer
-
4 Rekomendasi Laptop Touchscreen Terbaik 2025, Cocok untuk Aktivitas Online dan Presentasi
-
4 Rekomendasi HP dengan Kamera Terbaik di Akhir 2025, Hasil Foto dan Video Setara Kamera Profesional
-
Bocoran Samsung Galaxy S26 Ultra, Bawa Fitur Canggih dan Dapur Pacu Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Redmi TV X 2026 Resmi Rilis: Harga Rp 5 Jutaan, Bawa Panel Mini LED 55 Inci
Artikel Terkait
Ulasan
-
Aleppo: Suara Jujur dari Pinggiran yang Menolak Diam
-
Saat Komedi Menjadi Cermin: Agak Laen 2 Menyala Pantiku dan Ketidakpercayaan pada Pejabat
-
Review Silent Zone: Survival Zombie Tergila dan Penuh Emosi di 2025
-
Review Drakor Shin's Project: Ada Ahli Negosiator di Balik Kedai Ayam Goreng
-
Ulasan Novel Cantik Itu Luka: Ketika Kecantikan Menjadi Senjata dan Kutukan
Terkini
-
Sempat Emosi, Fuji Bagikan Pengalaman Terburuknya dengan Oknum Penggemar
-
Sentil Zainuddin Amali dan Indra Sjafri, Sebuah Kritik Penuh Tendensi ala Bung Towel
-
Ari Lasso Murka Singgung Dearly Djoshua di Medsos: Menurut Saya ini Norak!
-
Langkah Indonesia di Oscar 2026 Terhenti, Sore: Istri dari Masa Depan Tak Lolos Nominasi
-
Remaja, Keranjang Oranye, dan Ilusi Bahagia Bernama Checkout